Ada Kemiripan Penulisan Surat Wasiat Teroris di Makassar dan Jakarta

  •  
  •  
  •  
  •  

media-wartanusantara.id — Tanah air dalam sepekan ini dihebohkan dengan aksi teroris di dua wilayah yakni Makassar dan Jakarta.

Di Makassar, Sulawesi Selatan para teroris melakukan akis bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pada Minggu,(28/03/2021).

Pelaku yang merupakan pasangan suami istri ini tewas dengan tubuh terurai di TKP. Sembilan orang mengalami luka-luka termasuk seorang sekuriti Gereja dalam peristiwa ini.

Selanjutnya pada Rabu (31/3/2021) sore, seorang perempuan bernama Zaskiah Aini (25) nekat menyerang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Terjadi baku tembak antara aparat dan akhrinya perempuan tersebut tewas di tempat.

Dalam penyerangan di dua lokasi yaitu Gereja Katedral Makassar dan penyerangan Mabes Polri, pihak kepolisian menemukan barang bukti surat wasiat pelaku. Surat tersebut ditulis menggunakan tangan di sebuah kertas.

Kedua surat tersebut, baik yang ditulis pelaku bom Gereja Katedral Lukman dan penyerang Mabes Polri ZA (25) memiliki pola yang mirip. Salah satunya adalah dokumen itu ditujukan kepada orang tua masing-masing pelaku.

Berikut adalah kemiripan surat wasiat yang ditulis oleh Lukman dan ZA sebelum melakukan aksi penyerangan.

Surat dengan permintaan maaf
Baik Lukman maupun ZA membuka surat wasiat itu dengan meminta maaf kepada orang tua. Bahkan, keduanya mengawali permintaan maaf itu dengan kata wahai.

“Wahai ummy ku minta maafkan kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku,” tulis Lukman.

“Wahai mamaku maafin zakiah yang belum pernah membalas peberikan keluarga,” tulis ZA.

Pesan ke keluarga agar tak meninggalkan salat
Kedua pelaku berpesan kepada keluarga agar selalu beribadah kepada Allah. Keduanya sama-sama menuliskan ‘jangan tinggalkan sholat’. Pesan tersebut diakhiri dengan tulisan, ‘semoga Allah kumpulkan di surga.

“Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat , semoga Allah kumpulkan ki di surganya,” tulis Lukman.

“Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga,” tulis AZ

Narasi jalan nabi/rasul
Untuk memulai narasi ini, kedua pelaku sama-sama menuliskan kalimat yang berbunyi, tapi Allah lebih menyanyangi hambanya. Setelah itu, keduanya menambahkan narasi terkait jalan nabi/rasul.

Lalu, kata-kata itu disambung dengan janji berkumpul di akhirat.

“Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimaan jalan nabi/rasul Allah untuk selamatkan Zakia dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat,” tulis ZA.

“Makanya saya tempuh jalanku sebagaimana … nabi/rasul allah untuk selamatkanki dan bisaki kembali berkumpul disurga,” terang Lukman.

Minta keluarga berhenti transaksi di bank
Kedua pelaku juga meminta keluarga agar berhenti berhubungan dengan institusi perbankan. Sebab, mereka menulis hal itu tidak diberkahi Allah.

Mereka sama-sama menuliskan pesan ini setelah menyebutkan narasi jalan rasul. Bahkan, penggunaan riba dan penyebutan tidak diberkahi Allah terlihat mirip polanya.

“Satu ji pesanku buat kita ummy, berenti meki ambil uang bank karna uang bank itu riba dan tidak di berkahi oleh Allah,” tulis Lukman.

“Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga, Berhenti berhubungan dengan Bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah,” tulis ZA. (Red)