YOGYAKARTA – Aliansi Tanah Dading Yogyakarta bekerja sama dengan GAVARTA Yogyakarta, HIMAPAR NTT Yogyakarta, HIMASTA Yogyakarta, dan Kampus STP AMPTA Yogyakarta selenggarakan diskusi publik untuk membahas persoalan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Rabu (10/3/2020).
Diskusi yang bertemakan “Pembangunan Pariwisata dan eksistensi Masyarakat Lokal Di Manggarai barat” tersebut dilaksanakan di Auditorium Room 2nd STP AMPTA Yogyakarta dengan pemateri Ignatius Jaques Juru, M.A. (Peneliti POLGOV), dan Drs. Dr. H Bakri, MM. (Staf Pengajar STP AMPTA).
Ketua Aliansi Tanah Dading Yogyakarta, Ary Tote kepada media ini mengatakan pembangunan pariwisata di Manggarai Barat berdampak buruk bagi eksistensi masyarakat lokal Manggarai barat.
“Pariwisata yang akhir-akhir ini didengungkan di Manggarai Barat, khususnya di Labuan Bajo berdampak buruk bagi eksistensi masyarakat lokal di sana (Labuan Bajo-red). Ini hanya satu persoalan, belum lagi persoalan yang lain, misalnya keberadaan Geotermal di Sano Nggoang yang tidak ramah lingkungan dan mengancam keberadaan masyarakat Sano Nggoang,” ungkap Ary.
Lebih lanjut, Ary menjelaskan, persoalan-persoalan tersebut perlu dikaji secara akademik.
“Banyak hal yang diabaikan dalam pembangunan di Labuan Bajo, makanya kita mengadakan diskusi publik dengan menghadirkan akademisi untuk mengkaji persoalan-persoalan tersebut secara akademik,” jelasnya.
Untuk diketahui, Aliansi Tanah Dading Yogyakarta adalah kelompok mahasiswa di Yogyakarta yang secara masif memperhatikan dan mengkaji persoalan pembangunan di NTT, khusunya di Manggarai. (RED)