Dianiaya Ortu Murid, Guru di Mabar Dipukul, Ditendang, Hingga Terjatuh

media-wartanusantara.id – Seorang guru berinisial H di MA AR Rahman Merombok, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh orang tua Murid, pada Kamis, 9 Desember 2021. Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di ruang kelas X MA Ar-Rahman Merombok.

Usman Kardyanto, salah satu rekan guru korban menceritakan, guru berinisial H dipukuli oleh orang tua siswa beserta dua orang lainnya, yang mengaku keluarga dekat dari siswa yang berinisial K.

“Hal ini dipicu oleh persoalan sepele, yang dimana awal mulanya pak guru H sedang melakukan tugas pengawasan ujian (PAS) di ruang kelas X,” kata Usman Kardyanto, dalam keterangannya, Sabtu 11 Desember.

Berdasarkan kronologis menurut Usman, kejadian ini bermula saat H mengecek kehadiran peserta didiknya di kelas X. Sebab di hari sebelumnya, pada Rabu 8 Desember, terdapat 2 siswa yang tidak mengikuti ujian. Karena itu, pada Kamis 9 Desember keesokan harinya, H memanggil kedua siswa tersebut untuk diberi sanksi berupa hukuman berlutut. Kedua siswa tersebut berinisial H dan K.

Saat keduanya dihukum, kata Usman, salah satu siswa yang berinisial K rupanya tidak mengindahkan hukuman yang diberikan guru H. Siswa itu berdalih lantaran Ia tak suka dihukum seperti itu.

“Kemudian siswa K ini langsung berdiri dan keluar dari ruangan ujian sambil mengeluarkan kata – kata binatang (…” A*jing kau sambil menunjuk pak H) kau tunggu!, lalu mengambil batu dan melempar atap sekolah sembari memalingkan badan dan pulang memberitahu orang tuanya di rumah,” terang Usman Kardyanto.

Tidak berapa lama, lanjut Usman Kardyanto, siswa K ini pun datang kembali ke sekolah. Tak sendiri, K rupanya datang bersama tiga orang lainnya yang tidak dikenal oleh guru H. Salah satu dari tiga orang itu adalah termasuk orang tua K. Dari luar pintu kelas, K menunjuk guru H kepada ketiga orang yang datang bersamanya.

“K mengatakan; ini dia (Guru H). Maka masuklah ketiga orang yang tak dikenal ini. Tanpa ampun mereka memukul Pak H berulang kali. Bahkan tidak cukup dengan pukul, mereka pun menendang pak H sampai tersungkur dan kepala pak H terbentur dengan pintu hingga terjatuh,” kisah Usman Kardyanto.

Sambil memohon ampun, lanjut Usman, guru H kepada tiga orang ini berlutut untuk mendengarkan duduk persoalannya atas apa yang menimpa siswa K tadinya. Namun permohonan H rupanya sia – sia. Berulang kali pula kaki dan tangan mendarat ditubuh guru H oleh ketiga orang tersebut. “Sangat miris memang apa yang dialami oleh Pak H pada hari itu,” tambah Usman Kardyanto.

Dijelaskan Usman Kardyanto lebih lanjut, setelah semuanya telah terjadi, barulah ada siswa yang melaporkan kejadian itu kepada teman – teman guru di kantor.

“Dengan cepat pun, teman – teman guru yang lain pun berdatangan untuk melerai dan meminta kejelasan duduk persoalan atas apa yang terjadi,” terang Usman Kardyanto.

Kata Usman, menurut keterangan orang tua K, anaknya itu ditendang oleh guru H hingga menyebabkan kakinya patah. Marah disertai emosi, tanpa berfikir panjang, orang tua K pun mengajak dua orang lainnya untuk mendatangi H yang sedang mengawas ujian berlangsung. Masuk ke ruang kelas tanpa ijin dan tanpa mendengar keterangan dari H, mereka pun menghajar guru H berkali-kali. Namun menurut Usman, pernyataan orang tua K tergolong aneh. Sebab setelah diusut oleh Kepala Madrasah, ternyata kaki K yang disebut ayahnya patah, ternyata tidak sama sekali ditemukan patah.

“Saat itu korban H menjelasakan bahwa, jangankan kakinya (Siswa K) patah, tersentuh tangan atau kaki saja itu pun tidak ada,” ucap Usman.

Keterangan ini diperkuat oleh kesaksian siswa/i kelas X yang menjadi saksi atas apa yang menimpa pak H pada hari naas itu.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, Iptu Yoga Darma Susanto, S.Tr.K membenarkan pristiwa ini. Kasat Yoga menjelaskan jika kasus ini sedang ditangani Polsek Komodo.

“Laporan masuk di Polsek komodo. Dan sementara dalam penanganan proses penyelidikan,” jelan Mantan Kapolsek Lembor itu singkat. (fk/yb/rn/wn)

WARTA UTAMA