media-wartanusantara.id – Pembukaan Cafe Markedila milik Aleksius Armanjaya di Kampung Wela, Desa Golo Worok, Kecamatan Ruteng, yang berlokasi di wilayah perbatasan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat mendapat sambutan positif dari warga. Salah satunya Ketua Lembaga Kelompok Sadar Wisata Bukit Porong, Desa Wisata Coal, Rhony Sumarno. Kepada Wartanusantara, Ia mengapresiasi atas terobosan yang dilakukan oleh Aleksius Armanjaya yang telah membuka usaha tersebut.
“Bapak Aleksius Armanjaya yang merupakan Owner dari Markedila Cafe menyampaikan kepada kita bahwa Cafe ini tidak hanya dibuka untuk keuntungan pribadi, melainkan Markedila Cafe sebagai Bukalapak bagi masyarakat sekitar yang memiliki produk siap dijual. Hal ini merupakan peluang bagi masyarakat untuk kembali membudidayakan tanaman dan dikelola dengan baik sehingga dapat dijualbelikan di Markedila Cafe. Dan ini sangat luar biasa menurut saya,” ujar Rhony, Sabtu, 8 Januari 2022.
Dia menjelaskan, Lembaga Pokdarwis Bukit Porong telah mengambil bagian dalam acara peresmian Cafe Markedila pada Jumaat 7 Januari kemarin. Mereka menyajikan sejumlah kuliner khas Bukit Porong yang dihidangkan saat kegiatan berlangsung, seperti Kopi Ntala (Kopi dengan sejuta Inspirasi), Serabhe, Lemet, Rebok, dan Kripik Pisang. “Kuliner ini merupakan kuliner tradisional Manggarai yang dilestarikan oleh kelompok ibu-ibu kreatif dari Desa Wisata Coal,” jelas Sumarno.
Ada pun kuliner yang ditawarkan dari Markadila Cafe sendiri sangat beragam, seperti Softdrink, Makanan khas Manggarai, buah-buahan, kopi, bakso dan lain sebagainya. Sumarno menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemilik Markedila Cafe Aleksius Armanjaya yang telah memberikan kesempatan bagi Pokdarwis Bukit Porong untuk berpartisipasi dalam kegiatan Peresmian yang berlangsung dengan sangat meriah itu.
“Hadirnya Markedila Cafe tentu dapat memberikan dampak besar untuk kawasan wisata sekitar karena adanya peningkatan fasilitas penunjang wisata, sehingga semakin menarik minat wisatawan untuk berwisata di bagian timur Kota Premium Labuan Bajo ini,” ucap Ketua Pokdarwis Bukit Porong itu.
Kondisi Jalan Masih Jadi Kendala
Lebih jauh Sumarno mengatakan, lokasi Cafe Markedila memang cukup strategis karena berada di pinggir jalan. Namun sayangnya kondisi infrastruktur jalan, setelah jalur Golo Worok menuju Wela, itu masih banyak yang berlubang sekitar 2 kilo meter. Ia mengharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai agar ke depannya dapat memperhatikan infrastruktur tersebut.
“Kondisi jalan di Golo Worok saat ini sudah lumayan bagus karena ada perbaikan. Tapi jalan setelah Golo Worok menuju Wela sekitar 2 kilo masih banyak yang berlubang. Saya sangat mengharapkan agar pemerintah daerah Manggarai untuk prioritaskan peningkatan infrastruktur jalan raya menuju spot wisata yang sudah siap dikunjungi ini. Salah satunya Bukit Markedila dengan paduan alam yang sangat indah dipandang,” harap Sumarno.
Hal senada disampaikan seorang Mahasiswi yang enggan namanya dipublikasikan. Selain menyoroti kondisi jalan, paling penting juga kata Dia agar jalur tersebut sebaiknya dilakukan pelebaran. “Bom pelebaran koe salang hitu sinan. Leng ke’ot ne. (Maunya pelebaran jalan itu ke sana. Terlalu sempit),” ucapnya kepada Wartanusantara.
Keluhan yang sama disampaikan seorang warga yang datang dari Ruteng menuju Wela dalam acara peresmian Cafe Markedila, kemarin. Menggunakan mobil dari Ruteng, mereka sempat mengalami macet dari jalur Golo Worok menuju Wela. “Iya, macet parah. Apa lagi pas kole cumang oto mese one tikungan pe (pas ketemu mobil di tikungan) dari arah berlawanan. Itu yang bikin macet,” ujar warga itu, minta namanya tidak ditulis.
Sumber lain, yang mengaku hadir bersama rombongan Wakil Bupati Manggarai dari Ruteng menuju Wela untuk mengikuti acara peresmian Cafe Markedila, juga mengeluhkan hal yang sama. “Macet e, ngeri. Jalan sesak, makanya telat,” cetusnya.
Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut memang terlambat tiba di tempat acara. Bersama rombongan serta dikawal oleh Satuan Polisi Pamong Praja, mereka baru tiba di tempat acara sekitar pukul 13.30 Wita. Akibatnya, waktu dimulainya acara pun jadi molor dari yang sebenarnya dimulai pukul 11.00 siang. Sementara Anggota DPR RI Benny Kabur Harman dan pengunjung lainnya telah menunggu kehadiran Wabup dari pagi di tempat acara. “Karena Pak Wakil juga tadi ada ikut rapat di Dinas, makanya agak telat,” ujar Sumber.
Cafe Diharapkan Berdampak Baik Terhadap Ekonomi Masyarakat
Tanggapan positif lainnya terkait kehadiran Cafe Markedila disampaikan oleh pemuda bernama Hendro Mensi, salah satu pengunjung yang menghadiri acara peresmian Cafe tersebut. Kepada Wartanusantara kemarin, Hendro menyampaikan jika kehadiran Cafe Markedila tentu akan berdampak baik terhadap perekonomian masyarakat setempat.
“(Adanya Cafe Markedila) tentu membawa peluang bagi masyarakat sekitar untuk membuka bisnis kecil-kecilan sehingga membawa dampak yang baik bagi perekonomian masyarakat. Sebab makanan yang disajikan di Cafe Markedila itu sebagiannya berasal dari makanan khas lokal yang dibeli dari Warga Desa setempat,” ujar Hendro.
Dia mengatakan, dengan hadirnya Cafe Markedila, masyarakat setempat tentu berpeluang juga untuk mengembangkan bakat melalui kreatifitas yang mereka miliki. “Misalkan saja dengan menawarkan tas mbere (tas yang terbuat dari daun rea) kepada tamu dari luar yang berkunjung ke Cafe Markedila,” ucap Hendro.
Selain itu Hendro berharap, kehadiran Cafe Markedila dapat memberikan dampak positif bagi daerah sekitar untuk saling bekerja sama. Terutama dalam merekrut tenaga kerja yang berbakat dan sesuai jurusan yang dibutuhkan di Cafe Markedila. “Jadi diharapkan Cafe Markedila dapat dijadikan pedoman bagi daerah lain yang berpotensi mengembangkan Desa Wisata. Dan adanya Cafe ini juga diharapkan dapat merekrut generasi muda untuk dipekerjakan yang tentu sesuai dengan bidang masing-masing,” jelas Hendro.
Diresmikan BKH dan Heri Ngabut
Diketahui, Cafe milik Aleksius Armanjaya, yang juga merupakan Tenaga Ahli (TA) dari Anggota DPR RI Benny Kabur Harman ini telah diresmikan pada Jumaat, 7 Januari. Bersama Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, Politisi yang kerap disapa BKH itu meresmikannya dengan ditandai pemotongan pita.
Dalam kesempatan itu BKH mengatakan, Ia bersama keluarganya menghadiri kegiatan itu sebagai bentuk dukungan terhadap pemilik Cafe. Ia berpesan kepada Aleksius Armanjaya agar usaha cafe tersebut ke depannya dapat lebih maju. “Saya harapkan pemilik Cafe agar selalu berdoa dan berusaha agar Cafe ini bisa maju. Selain itu harus melayani tamu dengan senyuman dan membangun komunikasi dan relasi yang baik kepada banyak orang. Apalagi cafe ini memiliki view berupa keindahan alam yang indah,” ujar Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu, di sela-sela grand opening, kemarin.
Sementara Wabup Manggarai, Heribertus Ngabut, dalam kesempatan itu mengatakan dirinya bersama Bupati Manggarai sangat mendukung dan menghormati pemilik Cafe yang telah mendirikan tempat usaha di wilayah tersebut. “Semoga melalui moment pelaunchingan ini, dapat membawa berkat bagi pemilik cafe dan semua masyarakat,” ujar Heri Ngabut.
Tampak hadir dalam acara peresmian tersebut di antaranya Camat Kuwus Manggarai Barat Geby Bagung, Asisten Bupati Manggarai Yos Mantara dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Manggarai Silvanus Hadir. Selain itu hadir pula Ketua DPC Demokrat Manggarai Timur Lucius Modo, Ketua DPC Demokrat Manggarai David Suda, sejumlah Kader Demokrat, Babinsa dan Babinkamtibmas, serta pengunjung dan sebagian besar Warga Desa setempat. (Red)