SEMARANG – Kebakaran yang diikuti ledakan di gudang penyimpanan bahan peledak temuan masyarakat dari sisa Perang Dunia II menyebabkan rumah warga rusak. Polisi menyebut ada 11 rumah warga yang mengalami rusak.
“Sekitar 11 rumah yang mengalami kerusakan karena kaca pecah, genteng (jatuh), plafon yang rusak. Masih didata, rusaknya enggak terlalu parah, hanya kaca-kaca saja,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (14/9), seperti dilansir Kumparan
Polisi hingga saat ini masih mendata rumah warga yang rusak. Selain itu, menurut Dedi, ada dua kendaraan roda empat yang ikut rusak akibat kejadian ini.
“Sementara yang terdata ada juga sekitar 2 kendaraan roda empat (rusak),” ungkap Dedi.
Rumah warga terdampak ledakan di Mako Brimob Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Dedi menjelaskan, kompleks Mako Brimob Semarang memang berdekatan dengan permukiman warga dan rumah anggota Brimob.
“Memang arealnya berdekatan kan, tetapi ada pagar, ada rumah penduduk dan rumah anggota juga. Samping-samping yang tinggal di asrama Brimob ada anggota Brimob, purnawirawan Brimob, dan warga,” terang Dedi.
Sementara itu, salah seorang warga yang tinggal persis di sebelah Mako Brimob Semarang, Wardoyo (60), mengatakan dentuman ledakan yang cukup keras menyebabkan kaca rumahnya pecah.
“Ledakannya beruntun. Temboknya bergetar keras, kaca-kaca pecah,” jelas Wardoyo, seperti dilansir Antara, Sabtu (14/9).
Kebakaran yang diikuti ledakan di Mako Brimob Semarang terjadi pada pukul 07.30 WIB. Pemicu kebakaran dan ledakan ini karena bom ranjau sisa Perang Dunia II yang disimpan di gudang penyimpanan bahan peledak temuan masyarakat.
Saat ini, Polda Jawa Tengah dibantu Gegana hingga Tim Inafis tengah melakukan olah TKP. (k/wn/red)