Oknum Kepala Sekolah di Manggarai Meninggal Dunia Usai Terlibat Perselisihan di Karot, Ruteng

MANGGARAI – MJ (58), seorang guru yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di salah satu SD di Manggarai dan merupakan warga Kampung Ntala, Desa Buar Kecamatan Rahong Utara dinyatakan meninggal dunia usai terlibat perselisihan antar warga di Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, pada Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 20.00 Wita.

Peristiwa perselisihan ini bermula ketika terduga pelaku berinisial ADM (34) menegur TBS (22) dan IJ (20) yang merupakan anak korban saat melewati jalan setapak di samping rumah ADM dengan menggunakan sepeda motor.

Peneguran itu terjadi karena dianggap telah membuat kebisingan dan menurut ADM mesin sepeda motor harus dimatikan apabila melewati jalan setapak tersebut, demikian penjelasan Kapolres Manggarai, AKBP Mas Anton Widyodigdo, SH.,S.I.K melalui Kasubag Humas Polres Manggarai Ipda Bagus Suhartono Jumat (12/6/2020) sore, seperti dilansir poskupang.com.

Dijelaskan Ipda Bagus, korban MJ dan istrinya TM kemudian menghampiri kedua anaknya dan turut serta dalam pertengkaran tersebut karena ingin membela anaknya.

Selanjutnya, datang ibu dan saudara kandung ADM yakni YR dan VA ikut membela ADM dalam pertengkaran itu.

Ipda Bagus mengatakan, pertengkaran kemudian terjadi di halaman rumah ADM dan dalam pertengkaran tersebut tiba-tiba korban MJ terjatuh tanpa ada kontak fisik dengan ADM atau pun ibu dan saudaranya ADM.

Usai terjatuh, jelas Ipda Bagus, MJ selanjutnya dibawa ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng untuk mendapatkan perawatan medis, namun setibanya di rumah sakit tersebut korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Ipda Bagus juga menjelaskan, berdasarkan keterangan dari istri korban TM, korban MJ memiliki riwayat penyakit jantung dan baru kurang lebih 2 minggu keluar dari RSUD dr. Ben Mboi Ruteng dan saat ini sedang menjalani masa istirahat di rumah mertuanya di Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong.

Selain itu, berdasarkan keterangan Istri Korban juga, bahwa beberapa tahun terakhir hubungan antara kedua keluarga sudah tidak harmonis dipicu oleh permasalahan tanah/ jalan setapak disamping rumah terduga pelaku ADM yang sering dilalui keluarga korban.

Ipda Bagus juga mengatakan, hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, korban Marselinus kemungkinan telah meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD karena sudah tidak ada detakan jantung maupun denyut nadi saat pemeriksaan.

Selain itu, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban disarankan untuk dilakukan otopsi.

Ipda Bagus juga mengatakan, pada pukul 21.10 Wita, jenasah korban dibawa ke kampung Ntala , Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai untuk disemayamkan di rumah duka. Saat ini situasi terpantau aman dan anggota Sat Sabhara Polres Manggarai masih melakukan pengamanan di TKP. (RED)