Setelah Ramai Diberitakan, PLN Akhirnya Mulai Bangun Jaringan Listrik ke 4 Desa di Lembor Selatan

media-wartanusantara.id — Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Labuan Bajo kini sudah memulai proses pembangunan jaringan listrik ke sejumlah desa di wilayah Lembor Selatan.

Hal ini dilakukan setelah sebelumnya sejumlah media lokal di wilayah ujung barat Pulau Flores itu ramai memberitakan soal tidak adanya jaringan listrik PLN pada delapan desa di Kecamatan Lembor Selatan.

Untuk awal ini ada empat desa yang sudah mulai dilakukan proses pematokan guna perluasan jaringan yaitu desa Watu Rambung, Suru Numbeng, Watu Tiri, dan Benteng Tado.

Hal ini dijelaskan Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Manggarai Barat, Godgrant H. Letik , pada Kamis 10 Maret 2022

“Sudah mulai pematokan tiang di dua desa yakni desa Watu Rambung dan Surunumbeng,” katanya pada Kamis (10/03/2022).

Sementara untuk dua desa lainnya, Benteng Tado dan Watu Tiri akan dilakukan pematokan tiang pada Jumat (11/03/2022).

Godgrant H. Letik menjelaskan, sebenarnya untuk Lembor Selatan sebelumnya sudah masuk dalam perencana PLN untuk melakukan perluasan jaringan.

” Tetapi satu per satu kita bangun. Makanya saya bilang PLN bekerja bukan berjanji,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan media ini bahwa, aliran listrik PLN untuk delapan desa di wilayah Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, NTT hingga kini belum juga dibangun.

Desa-desa tersebut antara lain, Desa Watu Tiri, Desa Surunumbeng, Desa Benteng Tado, Desa Benteng Dewa, Desa Nangabere, Desa Repi, Desa Watu Waja dan Desa Watu Rambung.

Lembor Selatan yang mencakupi Desa Watu Tiri, Desa Surunumbeng, Desa Benteng Tado, Desa Benteng Dewa, Desa Nangabere, Desa Repi, desa Watu Waja, dan desa Watu Rambung.

Yanto Maso, warga Desa Watu Tiri, mengaku hingga kini warga di wilayahnya sangat merindukan kehadiran listrik PLN, sebab warga masih memakai lampu pelita untuk penerangan dan hanya orang yang mampu saja yang dibantu penerangan tenaga surya atau pun genset.

“Selama ini (dibantu) pakai generator, sebagiannya pakai lampu pelita,” ungkapnya pada Selasa (22/02/2022) sembari berharap agar PLN segera cepat meyalurkan aliran listrik ke desa mereka.

Yanto menjelaskan, fasilitas pemerintahan seperti Kantor Camat dan Puskesmas yang berada di desanya masih gelap gulita. Selama ini kantor-kantor tersebut hanya dibantu mesin genset yang hanya menyala beberapa jam saja dan itu pun tidak setiap hari.

“Itu pun hanya siang saja pas jam kantor,” terang Yanto.

“Kalau Puskesmas sangat gelap. Genset hanya sampai jam 10 malam,” imbuhnya.

Keterangan Yanto Maso diperkuat lagi oleh Edward, salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas Lengkong Cepang. Dalam keterangannya kepada media ini, ia sangat mengharapkan kehadian listrik PLN.

“Harapan listrik di desa kami segera masuk. Apalagi kami yang ada di Puskesmas, kewalahan melayani pasien kalau malam hari,” keluh Edward.

Edward menjelaskan, jika pihaknya juga sering mendapat komplin dari masyarakat saat memberikan pelayanan.

“Kalau malam kewalahan, belum lagi kalau jenset rusak atau stok solar habis, kami dapat komplen dari masyarakat,” ucapnya.

“Banyak alat-alat medis kami yang memerlukan arus listrik. Jadinya kami harus rujuk pasiennya untuk penangan lebih lanjut,” tambahnya.

Sebagai warga yang tinggal di Desa Watu Tiri, Edward mengaku sering dimintai pengumpulan copian KTP guna untuk kepentingan aliran listrik PLN ini.

“Saya tinggal di Watu Tiri mulai tahun 2015, seingat saya 3 kali tahun 2017, 2019, 2020,” ungkapnya.

Sementara itu Camat Lembor Selatan, Sipri P. Mantur mendesak manajemen PT. PLN  (Persero) Cabang Labuan Bajo, untuk segera mempercepat pelaksanaan pemasangan aliran listrik di delapan Desa di wilayah Lembor Selatan.

Permintaan percepatan aktivasi pemasangan listrik itu disebabkan beberapa pelayanan di pusat ibu kota kecamatan maupun di delapan desa terkendala karena jaringan listrik belum tersedia, sehingga implementasi pola pelayanan publik tidak efektif.

Tak hanya itu, kata Camat Sipri, pemasangan listrik juga sangat dinantikan oleh Puskesmas Lengkong Cepang dan beberapa sekolah yang terletak di pusat ibu kota kecamatan, seperti SMKN 1 Lengkong Cepang, SMPN 5 Lengkong Cepang dan Sekolah Dasar (SD) di sekitarnya.

“Sekadar untuk diketahui bahwa selama ini, untuk memfasilitasi implementasi pelayanan publik, kami di sana masih menggunakan mesin Genset,” keluh Camat Sipri.

Penulis: Yoflan Bagang
Editor: Remigius Nahal