SPG Cantik di NTT Ancam Pakai Parang Seorang Pria, Ini Duduk Persoalannya

  •  
  •  
  •  
  •  

media-wartanusantara.id — Seorang wanita cantik yang diduga seorang SPG di sebuah toko handphone di Sumba Timur, berinisial YN harus berhadapan dengan pihak Kepolisian.

Penyebabnya, perempuan yang bekerja di sebuah toko handphone itu diduga melakukan tindakan kekerasan dan membawa sajam berupa parang terhadap seorang seorang pria di tempat penjualan.

Aksi itu kemudian menjadi viral di media sosial (medsos).

Polres Sumba Timur pun langsung mengamankan SPG cantik tersebut untuk dimintai keterangan penyidik.

Berdasarkan keterangan di hadapan penyidik, pelaku mengaku kesal karena merasa dilecehkan.

Namun dia juga mengakui salah karena menggunakan kekerasan dan membawa sajam berupa parang. Dia juga telah memberi klarifikasi di media sosial.

Polisi saat ini masih mencari keberadaan pria yang diancamnnya.

Untuk diketahui, dalam percakapan di video yang viral tersebut, terdengar karyawati ini merasa marah karena digoda dan dilecehkan seorang lelaki.

Karyawati ini kemudian memancing pria yang menggoda dan melecehkannya lewat HP untuk bertemu di tempatnya bekerja.

Saat pertemuan, lelaki tersebut kemudian dimarahi dimaki dianiaya serta diancam dengan sajam.

SPG yang kemudian diketahui bernama YN membenarkan peristiwa itu.

Dia mengakui perbuatannya itu didasari kekesalan karena merasa dilecehkan dan diposisikan sebagai wanita yang bisa dibooking.

“Dia diam setelah saya ancam dengan parang dan tidak melawan,” ujar YN dihadapan polisi, Jumat (19/11/2021), seperto dilansir Okezone.com.

“Dari hasil interograsi awal, dia merasa terhina karena disebut wanita bookingan. Dia juga menunjukan WA lelaki tersebut ke penyidik,” ujar Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono,

Kapolres berharap kasus seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi warga dimana siapapun tidak boleh melakukan pelecehan dan penghinaan.

“Kita juga meminta untuk tidak mengambil langkah main hakim sendiri,” pungkasnya.

Berdasarkan hasil penelusuran apparat, lelaki yang disebut sebagai pelaku pelecehan dan korban penganiayaan dan pengancamam itu diketahui biasa disapa Jilung dan telah berkeluarga dan tinggal di Desa Kadumbul, Kecamatan Pandawai. Namun hingga kini keberadaan Jilung masih dicari aparat dan juga keluarganya. **