media-wartanusantara.id — Kisah cinta terlarang dua anak manusia yang berbeda jenis kelamin terjadi di Rote Ndao, NTT.
Bagaimana tidak, dua insan tersebut secara norma sudah melanggar. Sebab, sang wanitanya diketahui telah bersuami.
Kini sang wanita itu pun tengah mengandung lima bulan akibat merajut kasih dengan seorang oknum TNI yang bertugas di wilayahnya.
Belakangan diketahui, ternyata sang wanita ini kesepian sebab suaminya sedang menempuh pendidikan di luar daerah, hingga dirinya berani memadu kasih yang terlarang itu.
Melansir Penantt.com, wanita tersebut berinisial PN. Sedangkan lelaki yang membuatnya hamil yaitu oknum TNI berinisial ZSK.
ZSK sendiri merupakan Babinsa yang bertugas di desa mereka, yakni di Desa Oematamboli, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao-NTT.
Kelakuan sang wanita ini memang sudah dicurigai oleh keluarga sang suami. Pasalnya, setiap kali suaminya pulang kampung, dia tidak lagi “melayani” suaminya.
Hal ini terungkap ketika adanya desas-desus di Masyarakat Desa setempat, mengatakan, PN hamil. Sementara diketahui, suaminya yang berinisial IAB lagi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Jakarta.
Aranci Blegur Edon ibu dari IAB ketika ditemui di kediamannya di RT,01/RW,01 Desa Oematamboli, menjelaskan, anaknya pergi ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi atas kesepakatan kedua keluarga dan juga atas persetujuan istri Petronela Ndoluanak.
Dikatakan, kepergian anaknya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sejak Tahun 2018 silam, dan sejak itu pula dirinya mencium gelagat yang mencurigakan dari menantunya tersebut.
Bahkan anaknya beberapa kali pulang ke Desa Oematamboli untuk bertemu istri dan kedua anaknya namun istrinya tidak menyambutnya dengan baik.
“Kata anak saya, istrinya tidak mau tidur bersama anak saya seperti layaknya suami istri,” ungkap ibu dari suami PN.
“Anak saya beberapa kali pulang tapi tidak aman juga karena mungkin dia sudah ada hubungan dengan laki-laki lain,” tambahnya.
“Hingga kami ambil urusan untuk duduk penyelesaian agar rumah tangga mereka aman, namun tetap perempuan tidak peduli dengan anak saya ,” kata Aranci Blegur Edon menjelaskan.
Ditambahkan Aranci, sejak 2018 dirinya dan keluarga sudah melihat tingkah laku menantu yang tidak seperti biasanya.
Sudah ada masalah-masalah dan persoalan yang terjadi serta sudah diurus sebanyak 5 kali di tingkat Rukun Tetangga dan Dusun sejak dari Tahun 2018 sampai saat ini.
“Kecurigaan kami ternyata terbukti dengan kehamilannya, terungkap ketika yang bersangkutan baru-baru ini membuat pengakuan yang mengatakan, dirinya dihamili oleh ZSK seorang anggota TNI yang bertugas sebagai Babinsa di Desa Oematamboli,” bebernya
“Pengakuannya itu pada saat urusan masalah tersebut yang berlangsung di rumah Yakob Ndoluanak, ayah dari menantu saya Petronela, saya akan melaporkan hal ini ke pimpinan TNI pada Kodim 1627 di Oeteas agar oknum TNI tersebut ditindak sesuai aturan yang berlaku di tubuh TNI,” tandasnya.
PN istri dari IAB ketika ditemui dikediaman orangtuanya, Kamis, (1/7/2021), sekitar pukul 16:16 WITA mengatakan, dirinya jatuh dalam pelukan sang oknum TNI tersebut karena sama-sama berdomisili di Desa Oematamboli.
Ia mengakui, hubungan mereka berdua terjadi pada Tahun 2020 yang lalu layaknya suami istri.
“Beta (saya-red) pikir hanya maen-maen gila sa sonde tahu yang nanti jadi begini, hubungan serius sudah sejak November 2020, usia janin ini sudah berumur 5 bulan,”ungkap Petronela.
Sementara itu, ZSK ketika menemui awak media di Desa Baadale pada Jumat, (2/7/2021), sekitar pukul 11:01 mengatakan, terkait dengan hubungan dirinya dengan PN dirinya tidak menyangkal hal tersebut.
Ia mengakui dirinya bukan mengelak atau mau mengatakan tidak pernah berhubungan.
“Saya bukan tidak pernah berhubungan tapi kalau pengakuan dia pada bulan November kami berhubungan, saya tidak mengelak, terkait kehamilan ini kamipun kaget karena kami satu gereja, jadi saya tanya, adek sepertinya kamu hamil? Tapi dia bilang aman sa,” ujarnya yang dikutip dari rekaman wartawan.
Komandan Kodim 1627 Rote Ndao Letkol Inf.Educ Parmadi Eko P.B ketika dikonfirmasi awak media pada Jumat, (2/7/2021), sekitar pukul 14:54 WITA, terkait hal ini melalui sambungan telepon selular mengatakan, pihaknya akan membicarakan langsung, sebab harus diteliti dulu permasalahannya itu.
“Inikan saya baru dengar juga, tentunya ada proses yang harus kita laksanakan, karena saya belum tahu juga permasalahannya apa,” ujar Komandan Kodim singkat.