media-wartanusantara.id — Komitment Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur untuk menggenjot sektor pertanian melalui komoditi jagung tampaknya mulai memperlihatkan geliatnya.
Siang kemarin, Rabu 22 Desember 2021, Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Timur bersama Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky F Koli, melaksanakan penanaman simbolis jagung bagi Kelompok Tani Suka Maju di Kampung Sola, Desa Ruan Selatan, Kecamatan Kota Komba.
Dalam laporannya Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes Sentis menjelaskan bahwa lahan yang disiapkan untuk penamanan perdana milik Kelompok Suka Maju ini seluas 5 hektar. Penanaman jagung ini dalam Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Kredit Bank NTT, P Stefen Messakh, Pemimpin Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir, Danramil Borong, Lettu Inf Falentinus Lanar, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Manggarai Timur, Ny Alexandria Anggal Jaghur, Pimpinan OPD, Camat Kota Komba dan Camat Rana Mese, dan Petani penerima manfaat dari program ini.
Dalam kesempatan yang sama juga dilangsungkan
penyerahan kredit ekosistem sistem Pertanian bagi 7 kelompok petani di Desa Ruan Selatan oleh Dirut bersama Direktur Kredit Bank NTT, secara simbolis.
Dalam sambutannya Wabup Jaghur Stefanus mengingatkan masyarakat tentang kebiasaan menanam jagung orang Manggarai Timur sejak dahulu kala.
“Kalau kita mau jujur tanam jagung ini bukan hal yang baru bagi para petani sebab sudah sejak dari nenek moyang kita sudah punya tradisi ini, hanya sekarang ini kita diperkenalkan dengan pola baru, pengetahuan baru, sistem pemeliharaan yang modern dan terobosan permodalan serta pemasaran yang telah disiapkan,” ungkap Jaghur.
Kepada media ini, ketika diwawancarai di sela-sela kegiatan, Wabup Jaghur juga mengatakan, terkait kebutuhan akan perubahan mindset di tingkat petani.
” Memang tantangan yang terberat dalam program tanam jagung panen sapi ini selain merubah pola juga merubah mindset petani untuk melihat program ini secara serius dan mau merubah situasi ekonomi keluarga, jelas Politisi Partai NasDem itu.
Informasi yang diperoleh media bahwa ini pola kerjanya kemitraan dan kolaboratif. Dinas pertanian menyiapkan alat pertanian dan cara olah. Dari Bank NTT siapkan modal untuk pengolahan lahan, dan juga dari off taker yang sudah siap membeli jagung.
Pantauan media, tampak masyarakat sangat antusias dengan kehadiran program ini. Bahkan beberapa petani yang sempat kami temui berencana untuk menambah lahan untuk program ini. Acara tersebut diakhiri dengan makan siang dan rama tamah bersama. (Yb)