oleh

Dokter di NTT Nyaris Diperkosa Saat Sedang Tidur di Rumah Dinas

media-wartanusantara.id — Seorang Dokter berinisial LB (26) nyaris diperkosa orang tak dikenal (OTK) saat sedang tidur pulas, pada (6/6/2021) sekitar pukul 02.00 Wita.

Pristiwa memilukan itu terjadi di Rote Ndao, NTT. tepatnya di rumah dinas dokter di lingkungan Namodale, Kelurahan Onatali, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao.

Melansir Digtara.com, informasi dari kepolisian menyebutkan, pelaku masuk melalui jendela yang dibuka paksa. Dengan membawa senjata tajam, ia menuju kamar sang dokter muda yang sedang tidur itu.

Setibanya di kamar, pelaku langsung menjepit kedua kaki korban dengan kedua kakinya. Sang dokter pun bangun dan terkejut.

Namun di saat yang sama, pelaku yang menutupi wajahnya dan dalam suasana gelap itu mengancam membunuh dokter tersebut dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.

Pelaku langsung mencabuli korban dengan meraba tubuh korban dan bagian sensitif. Korban yang kaget mencoba berteriak minta tolong.

Karena teriakan dokter tersebut, pelaku kalap lalu memegang kepala korban dan membenturkannya ke tembok beberapa kali.

Setelah itu ia langsung melarikan diri meninggalkan korban.

Korban pun kembali berteriak minta tolong dan beberapa saat kemudian datang beberapa warga sekitar ke rumah dinas dokter tersebut.

Setelah situasi tenang, dokter membuat laporan polisi ke Polsek Rote Tengah, Polres Rote Ndao. Laporan kasus pencabulan ini tertuang dalam laporan polisi nomor LP/06/VI/ 2021/Sek Roteng tanggal 6 Juni 2021.

“Ia benar ada yang coba memperkosa dokter. Ia sudah mencabuli korban dan juga mengancam korban menggunakan parang,” ujar Kasubbag Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo, SIp saat dikonfirmasi, Senin (7/6/2021).

Pasca kejadian, jelas Aiptu Anam, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa saksi-saksi serta melakukan visum terhadap korban.

“Pelaku sedang dalam penyelidikan penyidik Polres Rote Ndao dan Polsek Rote Tengah,” terangnya.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih terus mencari identitas pelaku. (Red)

WARTA UTAMA