Hebat, Pemuda Asal Manggarai Ini Diundang NET TV ke Bali untuk Shooting Acara Ini

MANGGARAI- Keterbatasan fisik terkadang bisa menjadi hambatan bagi seseorang untuk meraih sebuah impian. Namun, hal itu tidak berlaku bagi semua orang yang mengalami kondisi seperti ini.

Bahkan di tengah keadaan seperti itu pula, mereka mampu mengubah dunia mereka sendiri untuk menggapai sesuatu dengan bakat dan talenta yang luar biasa.

Tak jarang juga jika kehebatan yang mereka miliki ini melebihi kemampuan orang yang mempunyai kondisi fisik yang sempurna.

Adalah Yohanes Rongga. Pemuda kelahiran 20 Juni 1994 di sebuah Desa bernama Bangka Kenda, di Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, NTT ini tampak mengalami kondisi difabel, dalam kategori tunanetra.

Keterbatasan fisik yang dideritanya ini, sudah dialaminya ketika Ia mulai sakit saat beranjak di usianya yang ke 3 (tiga) tahun.

Jo, demikian sapaan dari Yohanes Rongga ini, Ia merupakan anak ke 5 dari 8 bersaudara dengan 7 laki-laki dan 1 orang perempuan.

Dari ke 7 saudaranya tersebut, hanyalah Ia seorang yang mengalami kondisi difabel dalam kategori tunanetra.

Pada kesempatan ini, tim media-wartanusantara akan mengulas tentang pemuda asal Manggarai ini yang saat ini telah mengikuti kegiatan Shooting untuk sebuah acara  di stasiun TV swasta Nasional yaitu Net TV.

Jo, merupakan salah satu anak asuhan dari Biara Konggegrasi Suster Santu Yosep-Ruteng (KSSY). Ia sempat disekolahkan dan dibesarkan melalui jasa lembaga komunitas Katolik ini.

Namun, lantaran keterbatasan fisik yang dialaminya, Ia pun didaftarkan di Sekolah Dasar (SD) SLB Karya Murni Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT ketika Ia memasuki usianya yang ke 5 tahun.

Di sekolah tersebut, Jo mulai belajar membaca, menulis, hingga belajar memainkan alat musik serta membangun komunitas keluarga dengan sesama saudara difabel tunanetra lainnya.

Setelah tamat dari sekolah tersebut, Jo mulai memasuki Sekolah Menengah Pertamanya (SMP) di Negri 2 Langke Rembong Ruteng.

Selanjutnya, Ia kemudian masuk di Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) di Setia Bakti Ruteng.

Tak sampai di situ, Jo kemudian melanjutkan jenjang perguruan tingginya di STIPAS Santu Sirilus Ruteng.

Mengandalkan Tuhan

Dengan kondisi yang dialaminya tersebut, tampaknya bukan berarti Jo tidak memiliki motivasi hidup. Ia mengatakan bahwa, apapun bentuk tantangan yang dihadapinya, Ia mengatasi semuanya itu dengan selalu mengandalkan penyertaan Tuhan.

“Motivasi hidup saya Ka’e (Kakak), sebenarnya sederhana saja, selalu bersyukur dalam keadaan apapun dalam menghadapi tantangan apa dan bagaimana pun bentuknya dan yang pasti selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap keadaan hidup,” ungkap Jo ketika diwawancarai media-wartanusantara.id mengenai kisah hidupnya, pada Sabtu (30/11/19) malam.

Bakat dan Minat

Ketika ditanya lebih lanjut terkait komunitas atau kelompok apa saja yang pernah Ia gabung, Jo mengungkapan bahwa Ia seringkali diundang untuk mengiring paduan suara/koor di berbagai gereja sebagai pemain organis.

“Ada beberapa Ka’e (Kakak), saya seringkali diundang untuk bermain organis. Misalkan saja di kelompok koor kuni agu kalo, kelompok koor laudate dan juga kelompok koor di Paroki Santu Nikolaus Golo Dukal Ruteng,” katanya.

Tak hanya itu, Ia pun rutin dan dinyatakan aktif tergabung di kelompok Orang Muda Katolik (OMK) yakni di Paroki Ekaristi Kudus Karedong.

Menjadi seorang tunanetra ternyata tidak membuatnya putus asa. Jo yang kini duduk di bangku semester akhir di Perguruan Tinggi STIPAS St. Sirilus Ruteng tersebut, kini ternyata sedang mengerjakan tugas akhirnya di kampus tersebut, alias skripsi.

Diundang NET TV ke Bali

Bahkan, siapa sangka, Jo yang tengah menyusun skripsinya ini, nyatanya diundang untuk berangkat ke Bali dalam rangka menjalankan sebuah shotting di acara Surprise yang diselenggarakan oleh NET TV.

Atas perizinan pihak kampus dan juga keluarga, Jo akhirnya berangkat ke Bali pada Kamis (21/11/19) lalu.

Peranan Sang Adik

Kepada media-wartanusantara.id, Jo pun mengisahkan tentang awal mulanya hingga Ia sampai diundang oleh tim yang menggelar acara tersebut.

Jo saat bertemu dengan sang adik Charlos di Bali.

“Begini Ka’e (Kakak) adik kandung saya yang bernama Carloz yang sekarang kuliah di Jogja semester 4, Dia yang membuat kisah hidup saya sebelumnya, dan setelah itu dia kirim ke NET TV,” ungkap Jo kepada media-wartanusantara.id.

Tayang Perdana

Setelah demikian, lanjut Dia, tim dari NET TV pun langsung mengundangnya untuk berperan dalam acara tersebut, dan akan ditayang perdana pada Minggu (01/12/19), pukul 11.30 siang.

“Saya menjadi informan atau sasaran acara surprise itu, dan akan ditayang besok siang,” ujarnya.

Kesan Selama Menjalankan Shotting di Bali

Dengan raut wajah bangganya itu, Jo pun mengisahkan kesannya selama Ia berada di Bali, bahwa Ia merasa begitu senang saat Ia bisa bertemu bersama artis-artis lainnya di acara tersebut.

“Saya tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan mereka (artis). Ini momen yang sangat langkah, dan saya merasa senang, bangga dan bahagia sekali,” pungkasnya.

Tujuan Acara Surprise

Untuk diketahui, acara Surprise yang akan ditayang Minggu (01/12/19) esok, merupakan gambaran bahwa siapa pun orang berhak memiliki mimpi dan cita-cita yang baik, tidak terbatas usia atau golongan tertentu.

Semangat untuk mewujudkan impian inilah yang diharapkan akan menginspirasi banyak anak muda Indonesia.

Reality show Surprise sendiri diusung oleh NET.TV yang merupakan stasiun televisi masa kini.

NET.TV sebagai eksekutor, telah mempersiapkan konsep yang matang, dengan memasukkan unsur cerita yang positif, penuh haru, bersemangat, dan membahagiakan.

Selamat menyaksikan !

Penulis: Bross Jatam