Tangani Covid-19, Pemerintah Desa Lenda Lakukan Penyemprotan Disinfektan dan akan Bagikan Sembako Kepada Masyarakat

Tim Penanganan Covid-19 Saat Melakukan Penyemprotan di Pustu Desa Lenda. (Foto: Facebook/Maxi P)

Manggarai – Antisipasi Covid-19, Pemerintah Desa Lenda Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, melakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga dan tempat-tempat umum di desa, pada kamis (16/04/2020).

Ketua BPD desa Lenda, Maksi Ponggu melalui pesan Messenger kepada media ini mengatakan, penyemprotan ini sebagai langkah antisipatif pemerintah desa.

“Ada berapa langkah antisipatif yang sudah diambil pemerintah desa Lenda, mulai dari pembentukan tim penanganan, sosialiasi tentang cara hidup sehat dan bersih kepada seluruh masyarakat, pendataan dan pemeriksaan rutin setiap warga desa yang datang dari luar daerah, dan penyemperotan disinfektan di rumah warga serta tempat-tempat tertentu yang biasa dikunjungi banyak orang” kata Maksi.

Selain dari pada itu, lanjut Maksi, warga desa yang datang dari luar daerah, terlebih khusus dari kota-kota besar, digaruskan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

“Ase kae (warga desa-red) yang datang dari luar Manggarai, sperti Jawa, Bali, Makasar, Kupang, dan daerah lainnya, diwajibkan untuk laporkan diri di posko desa dan melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Setiap 3 hari sejak kedatangan mereka, pihak posko desa akan melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan” Lanjut Maksi.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Desa Lenda, Laurensius Ombur. Menurut Lauresius, desa akan terus melakukan langka prefentif untuk menangani wabah ini dengan melakukan koordinasi secara intenst dengan pemerintah supra desa.

“Desa tentu ambil bagian dan terus bergerak dengan serius, kami (pihak desa-red) akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kecamatan” Ungkapnya saat dihubungi melaui sambungan telepon seluler, pada kamis (16/04).

Selain penyemprotan, pihak desa juga akan membagikan sembako atau dalam bentuk lain kepada 182 KK yang tidak mendaptkan dana bantuan PKH atau bantuan jenis lain di desa.

“Kami mengalihkan anggaran proyek fisik jalan desa, anggaran pemberdayaan ternak babi, anggaran pemberdayaan tenun, dan beberapa program lain untuk penanganan virus ini. 182 KK yang tidak mendapatkan dana PKH atau bantuan sosial yang lain akan mendapatkan bantuan dari desa. Jenis bantuannya kemungkinan besar sembako atau uang tunai. Anggaranya kurang lebih 222 juta rupiah, kami masih berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah” Tutup Laurensius. (VP/RED)