Sah – sah Saja Jika Wanita Itu Matre

Penulis: Oktavianus Bolong
(Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris)

Di Bumi ini selain menciptakan Pria,Tuhan juga menciptakan Wanita. Istilah Wanita, umum digunakan untuk menggambarkan seseorang yang yang lebih dewasa. Dalam kehidupan sosial masyarakat, wanita dikenal memiliki kebutuhan hidup yang tinggi dan juga kualitas hidup yang tinggi seperti pingin punya pacar yang tinggi dan juga punya sepatu mahal yang tinggi. Pokoknya hal yang tinggi-tinggi itu semua mereka inginkan.

Mereka (para wanita) saat memiliki seorang laki-laki yang menjadi pasangan hidupnya sangat menginginkan gaya hidup yang mewah, semua kebutuhan atau apapun yang mereka inginkan harus terpenuhi. Wanita–wanita seperti ini, orang biasa menyebutnya ‘GOLD DIGGER ‘. Untuk beberapa orang tertentu, terutama untuk orang yang ingin memiliki sebuah pasangan hidup atau yang sudah memiliki pasangan hidup, kaum “GOLD DIGGER” sangat dihindari karena mereka berpikir bahwa mereka atau wanita tersebut hanya mencintai uangnya. Tetapi jika saya menjadi seorang wanita atau memiliki seorang adik berjenis kelamin wanita, maka saya akan menuntut diri saya sendiri atau adik saya untuk menjadi matre. Itu kalau saya ya. Mengapa? Apa alasan?

Alasan saya mengapa saya setuju jika wanita matre masuk akal? Yang pertama Karena secara fisiologis ,mereka siap untuk mempersiapkan kehidupan berikutnya. Jadi, dia membutuhkan kenyamanan dalam hidup sehingga dia dapat memberikan keamanan yang sama untuk calon bayi yang ada dalam kandungannya. Sembilan bulan kehamilan hingga saat persalinan merupakan sesuatu hal yang tidak mudah dan benar-benar perlu usaha dan tentu saja dia (the ladies) membutuhkan banyak uang untuk membeli obat-obatan, susu untuk bayi,untuk sang bapak eh untuk dirinya sendiri, pemeriksaan rutin di rumah sakit dan juga untuk biaya melahirkan. Jawaban dari semua itu apa? Ya Uang.

Alasan berikutnya adalah keperluan dari para wanita itu sangatlah banyak saudara-saudara setanah air. Kita ambil contoh sederhana saja yaitu rambut, tidak hanya untuk shampoo satu botol untuk satu minggu, kondisioner juga harus siap sedia, vitamin rambut, dan juga masker rambut. Itu baru untuk satu hari. Bayangkan jika setiap satu bulan harus merubah warna serta memperbaiki tingkat kelurusan rambut yang mulai kusut, belum lagi si dia harus pergi ke salon kalau misalkan ada acara khusus atau kondangan, tentu saja dia harus terlihat indah, cantik, seksi, mempesona,dan masih banyak lagi. Pokoknya terlihat cantiknya seorang wanita ya bergantung kepada (uang) anda yang dimana itu juga kan tujuannya untuk kita juga agar kita tidak menjadi “gengsian” saat bersama mereka dikondangan. Ingat ya, itu baru untuk penampialan dan rambut.

Belum lagi jika dia ingin membeli baju yang sedang trendy walaupun tidak bagus amat tetapi karena teman-temannya pada punya,gengsi dong kalau si dia juga gak punya. Yah, meskipun dia punya begitu banyak baju – baju dalam lemarinya yang tingkat tiga dan seluas lapangan futsal tetap aja dia masih bilang “aku gak punya baju yang bagus dan persediaan bajuku juga dikit banget”. Dan yang bikin tambah mengkeritkan dahi adalah saat dia ingin membeli makeup, Skincare dan aksesoris lainnya. Jadi harus ada seseorang yang menemani selama 5 jam walaupun yang dibeli satu produk doang,membayar hingga mengatarnya pulang dan itu adalah tugas kita sebagai laki-laki.

Poin berikutnya adalah kita semua tahu bahwa wanita itu fisiknya lemah sehingga menjadi sangat tidak mungkin jika kita ( pria ) saat mengajak mereka pada jalan-jalan menggunakan jalan kaki. Malu kan jika mereka bilang “Aduh sayang aku keringatan,ketiak aku bau, mana panas begini lagi, tuh kan kena polusi, kulit menjadi hitam dan kusam, hingga jerawatan”. Nah, Satu jalan keluarnya adalah dengan menggunakan kereta api ehh mobil dong.

Alasan terakhir adalah karena modal kata CINTA saja tidak membuat isi perut penuh. Meskipun cinta anda seluas lautan, setinggi gunung Himalaya, dan memiliki wajah yang ganteng, itu semua tidak bisa membuat perut mereka (Wanita) menjadi penuh, membayar tagihan listrik, membeli kouta internet, berjalan-jalan, liburan, makan di restoran-restoran mewah, dan banyak lagi. Apakah semuanya dapat dilakukan hanya dengan ‘’CINTA‘’? Come on Man! Jelas, jawabannya adalah TIDAK.

Uang memang bukanlah segalanya, tapi hampir semua yang tersedia di Mall Ramayan*, jalan-jalan ke Pulau Bali, belanja di Transmart, nonton film Joker di Bioskop, AprilJunimart itu cuma semua bisa dibeli dan didapatkan dengan uang dan bahkan sudah sangat bisa membuat hidup kita bahagia. Bagaimana caranya agar memiliki banyak uang? Apakah harus pelihara tuyul? Tidak! Hanya tiga kata dan bisa lebih jawaban yaitu sama seperti yang Pakde Jokowi katakan yaitu Kerja, kerja, dan kerja! . Sekarang saya akan memberikan contoh seperti yang pernah dikatakan oleh Father Of Yutub Om Dedy Corbuzier yang Viewersnya biasa disebut Smart pipel, Dia mengatakan misalnya anda memiliki seorang adik anak gadis diajak kenalan oleh lelaki pengangguran yang kondisi perekonomiannya tentu sangatlah tidak bagus atau kasarnya kita sebut miskin dan diajak untuk kenalan oleh seorang pria kaya dan diundang untuk makan malam dan jalan-jalan yang menggunakan sebuah mobil mewah seperti Ferrari.

Jika itu adalah saya dan dimintai oleh adik untuk memilih salah satu dari mereka, Come on man! Sekali lagi, saya akan memilih seorang pria kaya yang membawa mobil mewah tersebut. Ini bukan matre, tapi itu tentang logika dan itu sangat logis. Jadi pada kesimpulannya adalah bahwa jika pasangan Anda memiliki sifat matre atau istilahnya “GOLD DIGGER”, anda tidak boleh menghindarinya, membatasi pergerakannya, apalagi sampai menghancurkannya hingga berkeping-keping. Karena dengan mereka menjadi seperti itu, tanpa kita sadari juga kita para laki-laki dilatih untuk selalu bekerja keras dan menjadi seseorang yang bertanggung jawab. Ingat, salah satu alasan terjadinya perselingkuhan dalam hubungan adalah karena penampilan pasangan Anda tidak memuaskan. Biarkan sifat matre pasangan Anda tetap ada dan bila perlu anda menyuruh dan juga melatihnya untuk matre selagi masih batas wajar. (*)