Sedih, Mahasiswa Semester 7 Asal Mabar di Bali Ditemukan Meninggal Setelah Minta Sambungan Hotspot

DENPASAR – Duka mendalam menyelimuti
warga perantauan asal Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali.

Ronaldus Ganto (23) pemuda asal Desa Waka, Kecamatan Macang pacar, telah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di kos tempat tinggalnya, di jalan Padma Benteng Sari, Gang Matahari, Kecamatan Denpasar Utara, Bali, pada Senin (14/10/19) sekitar pukul 06.00 WITA.

Menurut Simplisius Nugat, teman satu kos dengan almarhum kepada media ini menuturkan, Ronal (almarhum -red) sempat bangun pagi, hendak ingin meminta jaringan hotspot dari teman satu kamarnya.

“Dia (almarhum) bangun jam 6 pagi sempat minta hotspot ke teman yang satu kamar dengannya. Ia minta hotspot karena ingin WatsApp ke rekan kerjanya untuk minta masuk siang,” ujarnya.

“Temannya itu kemudian memberikan jaringan hotspot tersebut yang tersambung dari HP-nya, ia (temannya) kemudian keluar untuk membelikan makanan,” imbuhnya.

Saat temannya itu keluar, lanjut Simplisius, teman kos mereka yang bersebelahan dengan kamar almarhum, masuk ke kamar mereka, hendak ingin tidur bersama almarhum.

Namun, setibanya dalam kamar almarhum, kata Simplisius, temannya tersebut telah menemukan almarhum dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

“Setelah dia lihat almarhum sudah tidak bernyawa lagi, dia langsung memanggil teman-temanya serta pemilik kos untuk langsung menghubungi mobil jenasah untuk membawa almarhum ke RSUP Sanglah Denpasar,” tutur Simplisius Nugat, teman satu kos almarhum.

Saat diketahui Ronaldus Ganto (almarhum) telah meninggal, perwakilan keluarga almarhum, Leksianus Jehati, melalui surat yang ditujukan kepada Polsek Denpasar Timur (Dentim), telah menyatakan dengan ikhlas atas kepergian almarhum, sekaligus menolak untuk dilakukan otopsi.

Surat tersebut pun diterima dan langsung ditanda tangani oleh Kapolsek Denpasar Timur (Dentim), Komisiaris pol. I Nyoman Karang Adiputra, S.H.

Dihubungi terpisah, Yohanes Sudarso Hajun, Ketua Harian IKMPB (Ikatan Keluarga Macang Pacar Bali) yang juga merupakan keluarga almarhum menuturkan, peristiwa tersebut merupakan takdir yang harus diterima oleh seluruh anggota keluarga.

Ia beserta seluruh anggota Ikatan Keluarga Macang Pacar Bali (IKMPB) turut mengungkapkan rasa duka sekaligus terimakasih kepada semua pihak yang telah mengambil bagian dalam mengevakuasi jenasah almarhum, dan akan diberangkatkan dari Denpasar menuju Labuan Bajo pada hari ini, Selasa (15/10/19) pagi.

“Pada intinya kami selaku keluarga pacar, bersama keluarga inti dari adek Ronal ini menerima dan melihat peristiwa ini sebagai takdir yang telah Tuhan tetapkan bagi hidupnya. Tentu kami pengurus IKMPB (Ikatan Keluarga Macang Pacar Bali) sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu mengurus kelancaran dari seluruh rencana untuk mengevakuasi jenazah almarhum, di antaranya pihak Polsek Denpasar Timur (Dentim), pihak RSUP Sanglah, dan semua keluarga Manggarai yg di Bali,” ungkap Yohanes Sudarso Hajun, Ketua Harian IKMPB Bali.

Terpantau pada Senin, (14/10/19) malam, Keluarga Besar dari Mahasiswa Kristiani (KBMK) turut mendatangi RSUP Sanglah Denpasar untuk melayat jenazah almarhum.

Dalam kesempatan tersebut, Pembina KBMK, Drs. Agustinus Dei Segu, M.Fis turut menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum, serta berpesan kepada semua mahasiswa kristiani agar dapat mengenal segala unit suka maupun duka dalam sebuah paguyuban yang ada.

“Kepergian dari almarhum, tentu menjadi luka yang mendalam bagi Keluarga Besar Mahasiswa Kristiani, dan saya berpesan kepada semua mahasiswa kristiani untuk dapat mengenal segala unit suka maupun duka yang dialami dalam sebuah paguyuban” ujarnya.

Untuk diketahui, almarhum merupakan mahasiswa aktif di IKIP PGRI Denpasar Semester 7 dari Priodi MIPA Jurusan Matematika. Sambil berkuliah, almarhum diketahui bekerja di toko Padma Jaya Grosir. (wn/gs/fk/red)