RUTENG – Motif pelaku pembuangan bayi yang terjadi di Ruteng, Manggarai, NTT pada Kamis (24/10) sekira pukul 7, pagi, perlahan terungkap.
Diketahui, SA yang merupakan mahasiswa semester akhir di UNIKA ST. Paulus Ruteng tega membuang darah dagingnya sendiri di pinggir Sungai Ngali Leok di Ngencung RT.011/RT.003 Kel.Watu, Langke Rembong lantaran takut dengan aturan kampus yang mencutikan Mahasiswa yang ketahuan hamil diluar nikah. Selain takut dengan aturan kampus dia juga mengaku takut dengan orang tua dan paman tempat SA tinggal di Ruteng.
“Alasan pelaku (SA) menghabiskan nyawa bayinya sendiri dengan cara membekap karena takut dengan aturan kampus, takut ketahuan orang tua, takut ketahuan Tanta atau pamannya” Kata Antonius Habun Kanit PPA saat ditemui di Ruangan kerjanya pada Senin (29/10), seperti dikutip Swarantt.net.
Untuk diketahui, Unit Perempuan dan Anak Polres Manggarai pada Selasa (29/10) menggelar rekonstruksi atas pembuangan bayi yang dilakukan oleh SA (23) di Ngencung Kelurahan Watu Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, NTT.
Dalam rekonstruksi tersebut SA melakoni 29 adegan mulai dari dia melahirkan hingga menguburkan bayinya di belakang rumah yang jaraknya belasan meter.
Diberitakan sebelumnya, warga Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai digegerkan oleh penemuan sesosok orok mayat berjenis kelamin perempuan, Kamis (24/10) sekira pukul 7, pagi.
Orok tak berdosa tersebut ditemukan di pinggir Sungai Ngali Leok di Ngencung RT.011/RT.003 Kel.Watu, Ruteng, Kab.Manggarai, Flores, NTT.
Berdasarkan keterangan dari MI, Pada pukul 07.00 Wita, Saksi 1 berjalan melewati jalan setapak di Kebun belakang rumahnya untuk memberi makan ternak babi dengan jarak sekitar 50 meter. Saat dalam perjalanan melihat satu buah kantong kresek warna hitam yang dikerubuti lalat serta mengeluarkan bau busuk.
Setelah kantong trsebut dibuka di dalamnya ditemukan sesosok mayat bayi yang sudah mulai membusuk. MI dan Warga kemudian melaporkan Penemuan mayat tersebut ke kantor lurah watu dan Babinsa serta Babinkamtibmas. (red)