MANGGARAI – Pemerintah Kabupaten Manggarai akhirnya membentuk sebuah tim untuk menghadapi virus corona.
Tim ini ialah Komando Tugas Pencegahan dan Penanganan Corona Kabupaten Manggarai yang dipimpin langsung oleh Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus S.H., M.H.
Dalam press release yang diterima media ini, juru Bicara Komando Tugas Pencegahan dan Penanganan Virus Corona Kabupaten Manggarai/Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kab. Manggarai Lodovikus Moa menjelaskan, dalam hubungannya dengan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona di daerah ini, Bupati Manggarai telah mengeluarkan beberapa instruksi dan himbauan, di antaranya;
Pertama, Instruksi tetang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi COVID 19 pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Manggarai.
Kedua, Surat Edaran tentang Pecegahan Penyebaran Covid 19 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Manggarai,
Ketiga, himbauan dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Virus Corona.
Dijelaskan Lodovikus Moa, sejak pemberitaan tentang COVID 19 ini menyebar, berbagai langkah antisipasi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai.
“Salah satunya adalah dengan mengukur suhu tubuh dari penduduk yang masuk ke Kabupaten Manggarai menggunakan thermo gun, di beberapa lokasi. Pelabuhan laut Reo, Kecamatan Reok, Terminal Carep, Bandara Frans Sales Lega, dan Terminal Mena,” terang Lodovikus.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai juga telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh petugas kesehatan untuk mematuhi protokol-protokol penanganan virus ini,” tambahnya.
Dikatakan Lodovikus Moa, bahwa berbagai persiapan dilakukan di BLUD RSUD dr. Ben Mboy sebagai langkah antisipasi penanganan, manakala ada penduduk/pasien yang mengalami gejala-gejala terindikasi terinveksi virus corona.
Sampai saat ini, terang Lodovikus Moa, tercatat ada 4 (empat) orang Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Keempatnya diketahui setelah mereka memeriksakan kesehatan ke beberapa fasilitas kesehatan, dan mengalami gejala-gejala seperti: demam, batuk, pilek, nyeri di bagian tenggorokan, dan sesak napas,” bebernya.
“4 ODP tersebut, sebelumnya melakukan perjalanan ke beberapa kota/negara. Ada yang dari Jakarta, Denpasar. Ada juga yang dari luar negeri yaitu dari Filipina. Dan rata-rata kembali ke Manggarai pada pertengahan Maret ini,” imbuhnya.
Lodovikus Moa menjelaskan, setelah mengalami gejala-gejala tersebut, mereka langsung memeriksakan diri, baik ke Puskesmas maupun ke RSUD dr. Ben Mboy, dan secara umum, keempatnya dalam keadaan yang baik dan kini dirawat di rumah masing-masing dan kondisinya akan terus dipantau selama 14 hari.
“Hingga saat ini, TIDAK ADA PASIEN DALAM PENGAWASAN (PDP),” tegas Lodovikus Moa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, dr. Yulianus Weng, M.Kes menjelaskan bahwa perkembangan informasi pencegahan dan penanganan corona ini akan terus dilakukan sehingga publik bisa mendapatkan informasi yang tepat.
“Masyarakat diharapkan untuk tidak panik, dan bersedia untuk melaksanakan himbauan-himbauan pencegahan penyebaran virus ini. Himbauan-himbauan tersebut telah beredar, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten Manggarai,” kata dr Weng.
Ia pun berharap kepada masyarakat yang dalam beberapa waktu terakhir melakukan perjalanan ke kota-kota lain, terutama ke kota-kota yang telah ada pasien dengan status Corona Positif, mohon segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat, agar dapat dipantau perkembangan kesehatannya. Selain itu, wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sejak kedatangannya di Kabupaten Manggarai;
Terkait penyebaran informasi sangat diharapkan agar kita melakukan “saring sebelum sharing” sehingga tidak terjebak menyebarkan hoax yang justru menimbulkan kepanikan.
“Diharapkan untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang, dan karenanya diharapkan agar tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, bersama-sama pemerintah melakukan sosialiasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat sehingga daerah ini aman dari penyebaran virus tersebut,” tutupnya. (RED)