KUPANG – Nasib naas menimpa seorang mahasiswi semester 3 yang diketahui berkuliah di Universitas Nusa Cendana (Undana) kupang, NTT.
Korban berinisial NT (20) babak belur dianiaya oleh seorang pacarnya sendiri, Markus Kristoforus Leworang (19), yang diketahui merupakan mahasiswa semester 1 di salah satu fakultas di Unwira Kupang.
Korban mengalami kekerasan di kos pelaku di sekitar Lanudal, Desa Oenasi, Kecamatan Kupang tengah Kabupaten kupang, pada selasa (19/11).
Korban selama ini tinggal dengan kerabatnya di sekitar pulo Indah kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.
Melansir Penatimor.com, kasus ini dilaporkan korban ke polisi di Polsek Kupang Tengah, Polres Kupang (19/11) dengan didampingi kerabatnya.
Kepada polisi, korban mengaku, saat Ia sedang berada di Kampus FKIP Undana, Ia menerima pesan WatsApp (WA) dari pelaku, bahwa Ia ingin meminta uang sebesar Rp.10 ribu kepada korban.
Karena sibuk kuliah, lanjut korban, korban pun menjawab seadanya.
Atas jawaban tersebut, tampak membuat pelaku emosi, hingga mendatangi kampus korban dan menemuinya.
Pelaku menjemput korban dengan sepeda motor sambil mrah-marah.
Kemudian, pelaku pun mengajak korban ke kost tempat tinggalnya.
Saat tiba di kos pelaku, korban pun langsung dihajar oleh pelaku dengan membabi buta. Pelaku menggigit kedua mata korban serta memukuli wajah korban hingga membuat wajah korban menjadi lebam dan bengkak.
Bahkan, pelaku juga menggigit lengan dan dada korban serta memukuli kepala korban berulangkali.
Korban kemudian pulang ke rumah dalam keadaan babak belur.
Kepada polisi, korban mengaku bahwa pelaku sudah sering menganiayanya.
“Kali ini dia (pelaku) pukul saya di kepala, mata, pipi, dan lengan karena digigit, “ujar korban saat ditemui Mapolsek Kupang Tengah.
Paman korban pun sudah memanggil pelaku berulangkali, namun tidak diindahkan.
“Kali ini biar diselesaikan melalui proses hukum karena saya sudah panggil pelaku untuk selesaikan, tapi tidak datang, ” ujar osi paman korban.
Sementara Kapolsek Kupang Tengah Polres Kupang Ipda Syalom Rohi yang dikonfirmasi di kantornya selasa (19/11) mengaku bahwa korban langsung menjalani visum di Rumah Sakit Bayangkara Titus Uly Kupang serta diperiksa oleh penyidik. (pnt/wn/red)