Penulis adalah Guru Bahasa Jepang di SMPK Alvares Paga
Gema Kehicap
Senandungmu bergema
Menggetar jiwa
Berkawanan
Berpasangan
Rusuh mengundang tawa
Lengang
Lalu sepi diterkam amukan rimba
Anganku terbawa
Monarcha sacerdotum bersenandung riuh rendah
Siulkan asa
Menggema
Rayuan demi rayuan,
Antara deburan ombak
Hempaskan ke-Akuan
Lebur berubah satu rasa
GADIS PASIR
Barisan mangrove berjejer
Membenteng daratan
Sisakan sepetak dua petak tanah lapang
Tempat si gadis duduk berdendang
Tentang kerinduan
Tentang balada
Atau sekedar roman picisan
Gadis pasir bersemayang…
Bola matanya berbinar-binar
Menyusur mega-mega
Berjingkrak-jingkrak kakinya
Diatas kulit-kulit kerang ia berjejak
Membenam jemari rapuhnya
Siapakah ia?
Siapakah gerangan dirinya?
Ciut nyaliku sungguh!
Terbayang subuh-subuh
Dan siluet senja-nya lalu lalang di mukaku
Gadis pasir … bersemayang
ASMARALOKA
Di aras sungai
Bena rona-nya
Dipilin-pilin seperti benang pancarona
Aduhai lembut matanya!
Oh bizurai terpana dibuatnya!
Candra turun dari singgasan-nya
Menjemput puan kepunyaan-nya
Belahan jiwa-nya
Angin daksina bertiup sepoi-sepoi basah
Seloka bersahut-sahutan dari puncak kerinduan
Kidung menggerayangi siluet asmaraloka
Oh jemawa-pun lenyap!
Raib!