Marak Kasus Kriminal Warga NTT di Bali, Ketum Flobamora Angkat Bicara

DENPASAR – Beberapa hari terakhir ini, banyak kasus kriminal terjadi di Bali yang melibatkan warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini membuat Ketua Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali Yusdi Diaz pun angkat bicara.

Lewat sambungan telfon dengan media ini
Ketua Umum Flobamora Bali menyampaikan, bahwa menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kriminal ini kepada penegak hukum.

“Baik jika itu menyangkut anggota paguyuban maupun bukan,” ujarnya.

Yusdi pun menyampaikan, jika saat ini jumlah anggota Flobamora Bali sebanyak 10.990 orang. Namun, tidak semua perantau asal NTT di Bali tergabung dalam paguyuban ini.

Dikatakan Yusdi, ada ribuan orang lainnya yang tidak masuk dalam keanggotaan Flobamora Bali. Warga NTT yang sudah masuk Flobamora sejauh ini tidak ada yang bermasalah.

“Tidak semua perantau atau pendatang asal NTT yang ada di Bali masuk paguyuban IKB Flobamora. Banyak yang bermasalah di Bali itu tidak masuk paguyuban-paguyuban yang ada. Flobamora Bali memiliki unit keluarga besar dari 21 kabupaten dan 1 kota di Provinsi NTT,” katanya.

Yusdi juga mengungkapkan, anggota Flobamora selalu diberikan pemahaman pentingnya menjaga perilaku dan sikap di manapun berada. Prinsip di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung, dipegang teguh hingga kini.

Pada kesempatan itu Yusdi juga menyampaikan agar setiap persoalan yang ada kita harus cermat melihatnya dan menilainya.

“Jangan sampai kita main hakim sendiri terhadap terduga pelaku, karena belum tentu apa yang kita tuduhkan itu benar adanya. Kadang-kadang anak-anak kita juga dikejar dan dikeroyok oleh sekelompok orang lalu diteriakin begal dan sebagainya,” katanya.

“Harapan saya janganlah kita melakukan pengamanan dan menjaga kamtibmas dengan cara main hakim sendiri. Kalau ada persoalan seperti ini biarlah pihak yang berwajib yang bisa membuktikan dia (pelaku) bersalah atau tidak,” tutupnya. (RED)