Pedagang di Pasar Inpres Ruteng Keluhkan Kondisi Sampah yang Menumpuk

RUTENG – Pedagang di Pasar Inpres Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT mengeluhkan persoalan sampah yang menumpuk di pasar tersebut, yang hingga kini tak kunjung diangkut oleh Petugas Kebersihan.

Bahkan, pantauan media-wartanusantara.id pada Rabu, (11/12) siang, selain menumpuk, keberadaan sampah tersebut sungguh menimbulkan bau yang tak sedap, serta membuat pemandangan menjadi kumuh.

Ironisnya lagi, keberadaan sampah-sampah tersebut, justru menumpuk di lorong masuk tempat penjual sayur dan buah-buahan.

Sampah menumpuk di jalur masuk pasar Inpres Ruteng (Foto: Bros Jatam/media-wartanusantara.id)

Akibatnya, sampah yang menumpuk tersebut tampak mengganggu aktifitas pengunjung maupun pedagang yang berjualan.

“Kami penjual di sini sangat terganggu dengan sampah busuk ini pak, dagangan kami juga terganggu dengan lalat yang bersumber dari sampah yang sudah menumpuk selama 4 (empat) hari,” ujar Kornelis Raga, salah seorang pedagang di pasar inpres Ruteng saat ditemui media ini di stand tempat penjualannya.

Menurut penuturan Kornelis, sebelumnya petugas kebersihan sempat datang melihat kondisi sampah yang bertumpukan tersebut. Namun, hanya dibiarkan begitu saja.

“Mereka (petugas kebersihan) hanya datang lihat saja Pak, bahkan mereka bawa sampah lagi ke sini, tapi habis itu langsung pulang. Kami juga mau tegur Pak, tapi tidak enak dengan mereka, apalagi mereka datang dan langsung pulang begitu saja,” tuturnya.

Dikatakan Kornelis, Ia bersama pedagang lainnya di pasar tersebut telah dikenai pungutan biaya sebesar Rp.5000/bulan untuk membiayai jasa Petugas yang mengangkut sampah.

“Kami juga kecewa pak, setiap bulan kontribusi kami kepada petugas kebersihan itu Rp. 5000, tapi sepertinya itu sia-sia,” katanya lagi.

Sementara itu, pedagang lainnya bernama Adi Tempo, juga meresakan hal yang sama dengan Kornelis.

“Jualan sekitar sampah ini akhir-akhir ini membuat dagangan kami menjadi agak sepih karena para pembeli lebih ingin belanja ke tempat lain,” akunya.

Menurut Adi, dirinya menjadi cemas apabila sampah tersebut dibiarkan menumpuk, akan berdampak terhadap hal yang tidak diinginkan.

“Satu saja ketakuan kami Pak,
Kami sangat takut kalau ada yang bakar ini sampah, saya yakin dan percaya pasar inpres ruteng pasti terhangus semua,” pungkas Adi.

Untuk diketahui pula, ada pun tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) yang terletak di pinggir jalan raya Pasar Inpres Ruteng.

TPSS terlihat penuh dan hampir jatuh ke tengah jalan (Foto: Bros Jatam/media-wartanusantara.id)

Namun, tempat pembuangan sampah yang disediakan pemerintah setempat tersebut, tampak terlihat penuh, hingga tak bisa ditampungi lagi. (Bros Jatam)