Penulis: Zakarias Herianto Ngari
Kita harus meyakinkan bahwa orang muda bukan hanya generasi penerus tetapi juga generasi pembaharu. Sejara telah membuktikan bahwa sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa, matilah semua bangsa”.
Sedikit mengigat kutipan Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Anak Semua Bangsa tersebut kiranya amat cocok menjadi nasihat bagi kita sebagai bangsa Indonesia dan pemuda Indonesia.
Pasalnya, sejarah perjuangan bangsa Indonesia memang tidak bisa dilepaskan dari peran besar pemuda atau kaum muda.
Sudah 91 tahun, terhitung sejak 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dan bangsa Indonesia memperingati Sumpah Pemuda. Dimana pada masa itulah pemuda-pemuda memperjuangkan keyakinan yang satu atas bangsa Indonesia.
Mereka yang berasal dari berbagai organisasi dan latar-belakang mereka terpanggil untuk melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi untuk bersatu melawan penjajah.
Para pemuda sadar bahwa perlu adanya kesadaran kolektif serta identitas kolektif dalam bersatu melawan penjajah. Oleh sebab itu, para pejuang muda pada saat itu rela menanggalkan latarbelakang atau kepentingan sektoral yang melekat pada dirinya untuk bersatu melawan penjajah dan mempejuangkan kemerdekaan dengan mendeklarasikan diri menjadi orang Indonesia.
Saya melihat sejarah Sumpah Pemuda, kita dapat melihat bahwa pemuda lah yang berjuang dengan jiwa dan raganya demi persatuan dan kemerdekaan.
Pemuda lah yang menjadi penggerak dan pelopor perubahan nasib bangsa.
Pemuda juga lah yang berani berjuang dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Namun apa kabar pemuda Indonesia hari ini?
Sungguh ironis, ketika banyak pemuda yang tidak mampu bahkan mau memahami apa makna yang ada dibalik peristiwa Sumpah Pemuda yang digaungkan ketika Kongres Pemuda II, bahkan menganggap momen Sumpah Pemuda hanya sebagai prosesi ceremonial belaka. Padahal, pada masa itulah titik awal dimana Bangsa Indonesia dideklarasikan dengan proses kepemudaan.
Berangkat dari sejarah perjuangan para pemuda tersebut, maka sebagai generasi bangsa harus menjaga pengorbanan dan perjuangan mereka. Menjaga agar Indonesia bisa mandiri. Menjaga kedaulatan, harkat dan martabat bangsa. Menjaga Indonesia tak dikuasai oleh negara asing. Tak kalah penting, menjaga semangat sekaligus idealisme yang dimiliki oleh para pemuda. (**
Penulis adalah Sekretaris Jendral PMKRI Cabang Denpasar Periode 2019 – 2020. Mahasiswa Fakultas Hukum Unwar