BALI – Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Provinsi Bali secara kumulatif hingga saat ini berjumlah sebanyak 130 orang.
Demikian yang disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster melalui wawancara siaran stasiun tv milik pemerintah, Sabtu (28/3/2020).
Koster mengatakan, untuk hasil laboratorium yang negatif, ada sebanyak 87 orang telah diizinkan pulang ke rumah masing-masing karena dinyatakan sehat.
“Sedangkan untuk 9 orang yang positif Covid-19, terdapat 4 WNA dan 5 WNI, serta 38 pasien dalam pengawasan dirawat di rumah sakit, baik di RSUP Sanglah maupun di 10 rumah sakit milik pemerintah daerah yang memiliki ruang isolasi,” ujar I Wayan Koster.
Koster menuturkan, dengan kapasitas ruangan isolasi yang ada, dapat menampung penambahan pasien positif Covid-19.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Bali, kata Dia, telah menyiapkan Rumah Sakit Universitas Udayana sebagai pusat isolasi pasien Covid-19.
“Jika Rumah Sakit Universitas Udayana sudah beroperasi pada Selasa (7/4/2020) nanti, maka rumah sakit-rumah sakit daerah lainnya yang saat ini sedang merawat pasien Covid-19 akan dihentikan, supaya penyebarannya tidak ke semua daerah,” jelas Dia.
Dengan demikian, lanjut Koster, penyebaran Covid-19 dapat dilokalisir dan hanya terpusat di Rumah Sakit Universitas Udayana.
Kemudian terkait fasilitas yang diperlukan untuk penanganan pasien Covid-19, Pemprov Bali telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, yaitu alat pelindung diri atau APD sebanyak 4.000 unit dan rapid test kit sebanyak 3.800 unit.
“Semua bantuan tersebut sudah didistribusikan melalui satgas ke rumah sakit rujukan yang melaksanakan penanganan Covid-19 ini,” kata Dia.
Sementara untuk rapid test sendiri sudah mulai dilakukan sejak kemarin, dan diprioritaskan untuk tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 untuk memastikan bahwa tenaga medis benar-benar sehat.
Selain itu, pihaknya juga akan lebih prioritaskan kepada tenaga kerja warga Bali yang bekerja di luar negeri, dan saat ini sudah pulang dari berbagai negara.
“Kami sudah lakukan karantina, kemudian langsung melakukan rapid test. Jika hasilnya negatif akan dipulangkan ke rumahnya, kemudian dilakukan isolasi secara mandiri,” tambahnya.
Menurutnya, hasil dari rapid test cukup cepat, yaitu sekitar 15 menit, dan menurut informasi dokter tingkat keakuratannya mencapai 99%.
“Sehingga kami percaya bahwa peralatan (rapid tes) tersebut bisa menjadi indikasi yang baik untuk melihat perkembangan Covid-19,” tutupnya. (RED)