DENPASAR – Sebanyak 27 calon pasangan suami-isteri (pasutri) beragama Katolik yang berdomisili di Bali sukses mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) yang digelar selama 11 hari, yakni dimulai sejak Jumaat (10/01/20) hingga pada Rabu (22/01/20) di Besmen Paroki Katedral Denpasar.
“Pernikahan secara katolik ini merupakan peristiwa yang mulia. Jadi harus disiapkan dengan baik, mulai dari ajaran gereja, sakramen, keluarga, tentu tujuannya agar tidak mudah terceraikan,” ujar Pastor Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar, Romo Herman Yoseph Babey, Pr di Sekretariat Sang Dewi Flobamora-Bali, pada Rabu (22/01/20) malam.
Sebab, menurut Romo Babey, pernikahan dari pasangan calon suami istri yang beragama katolik saat ini, terkadang masih ada yang tidak melalui persiapan gereja, justru hanya dilangsungkan dengan secara adat.
Maka dari itu, penting menurutnya persiapan pernikahan dari pasangan calon suami istri beragama katolik ini harus dibekali terlebih dahulu dengan ajaran gereja.
“Jadi gereja harus terlebih dahulu mempersiapkan semuanya secara pengetahuan. Seperti ekonomi keluarga, dari segi kesehatan, bagaimana belajar untuk saling berkorban, saling mencintai, dan lain sebagainya,” papar Romo Babey.
Sementara itu, Tina Bone, Ketua dari seksi Keluarga paroki Gereja Katedral Roh Kudus Denpasar kepada media-wartanusantara.id menuturkan, kegiatan KPP tahunan yang diselenggarakan selama 11 hari ini diadakan setiap bulan ganjil, dengan melibatkan seluruh calon pasangan suami-istri yang tersebar dari beberapa Paroki yang ada di Bali.
“Bukan hanya untuk calon pasangan suami-istri dari Katedral saja, tapi dari Paroki lain yang ada di Bali,” ungkap Tina.
Selain itu, kata Dia, kegiatan KPP yang digelar tersebut, bukan hanya dari pasangan calon suami-istri yang semuanya beragama katolik, melainkan ada juga yang berpasangan dengan beda agama.
“Tidak semuanya harus sesama katolik. Ada yang Protestan-Katolik, dan juga Hindu-Katolik,” bebernya.
“Bukan juga yang berasal dari Bali saja, tapi ada juga yang dari luar Bali, seperti misalnya ada yang berasal dari Jakarta,” terangnya.
Renaldi Novantianus Nugroho Waso, Ketua panitia KPP62 pada kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih kepada Pastor paroki Roh Kudus Katedral Denpasar, Romo Babey dan Romo Ronny yang telah bantu memberikan materi dalam kegiatan tersebut.
“Karena semua materi yang diberikan sudah sangat membantu bagi kita yang minim pengetahuan ini, terlebihnya dalam usia pernikahan awam,” ungkap Dia.
Ia berharap, kedepannya pihak KPP62 dapat menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dengan peserta KPP, terlebih dalam kaitannya dengan soal waktu.
“Sehingga kita bisa jadi lebih disiplin lagi. Dan harapannya juga kita bisa melaksanakan pedoman terhadap apa yang sudah diajarkan. Terutama yang diajarkan oleh romo, mengenai perkawinan satu untuk selamanya agar tidak terceraikan,” tukas Waso.
Untuk diketahui, dengan berakhirnya kegiatan KPP yang digelar selama 11 hari berturut-turut ini, pembina beserta seluruh calon pasangan suami istri yang terlibat dalam kegiatan tahunan yang diselenggarakan tersebut mengadakan acara makan malam bersama sekaligus penukaran kado.
Pantauan media-wartanusantara.id, acara tersebut berlangsung di Sekretariat Sang Dewi, Jalan Tukad Musi, nomor 1 Banjar Sembung Sari Denpasar, pada Rabu (22/01/20) malam. Ada pun kehadiran mereka disambut langsung oleh Ketua paguyuban Flobamora-Bali, Yusdi Diaz. (FK/WN/RED)