MANGGARAI – Pelaku yang membawa lari gadis di bawah umur asal, Lempis, Desa Langkas, Kecamatan Cibal, Manggarai akhirnya menyerahkan diri.
Hal ini disampaikan Saverinus Ampur salah satu keluarga dari korban kepada media ini, Senin (17/3) malam.
Saverinus menjelasakan, Pelaku yaitu Jefri yang telah membawa lari sudari mereka bernama Irna pada Rabu (12/3) lalu tersebut menyerahkan diri pasca peristiwa itu viral di media sosial.
“Setelah mereka tau kalau mereka sudah viral di FB dan media online seperti Media Warta Nusantara akhirnya mereka menyerahkan diri,” kata Saverinus.
Dikatakan Saverinus, kasus ini sudah kelar dan diurus secara adat Manggarai. Pelaku, kata Saverinus kemudian dihukum secara adat Manggarai berupa denda dengan uang Rp. 100.000.000. dan babi satu ekor (ela wase lima).
Proses hukum adat ini kata Saverinus, keluarga pelaku hanya menyanggupi pembayaran Rp.10.000.000. Dan diputuskan antara pelaku dengan korban tidak bisa dipersatukan menjadi suami-isteri dengan banyak alasan dan keduanya direstui menjadi hubungan weta-nara (hubungan adik-kakak) sesuai ketentuan adat Manggarai.
Sebelumnya diberitakan, jagat maya geger dengan sebuah postingan viral yang berisi informasi seorang gadis asal, Lempis, Desa Langkas, Kecamatan Cibal, Manggarai, diduga dibawa kabur oleh seorang laki-laki.
Setelah dikonfirmasi oleh media ini pada, Jumat malam (14/3) keluarga korban, Saverinus Ampur membenarkan postingan viral tersebut. Dia mengaku, dirinya membuat postingan tersebut karena cemas dengan kaburnya saudari mereka bernama Irna.
“Ia benar, saya yang memosting itu di Facebook dan telah saya hapus kembali dengan alasan agar pergerakan kami untuk mencari (korban) tidak diketahui,” jelas Saverinus Ampur menjawab konfirmasi media ini.
Dikatakan Saverinus Ampur, saudari mereka bernama Irna diduga kabur dari rumah pada Rabu, (12/3).
“Kemarin itu (korban) pura-pura ke kebun, namun aneh dia membawa serta dengan tas. Dan diberi tahu oleh orang jika mereka lihat Irna ada naik mobil di jalan raya dekat Ladur menuju Ruteng,” jelas Saverinus Ampur.
Diceritakan oleh Saverinus Ampur, bahwa saudari mereka Irna baru tamat SMA 2019. Irna sengaja tahan tidak lanjut ke perguruan tinggi karena masih ada tanggungan lain. Irna pun bekerja di sebuah toko di Reok.
“Baru tamat SMA, sekarang umurnya sekitar 17 tahun. Masih kecil,” terang Saverinus Ampur.
Di Reo, kata Saverinus Ampur, nampaknya Irna berkenalan dengan terduga pelaku yang diketahui sebagai sopir mobil travel jurusan Ruteng-Reok yang diketahui tinggal di Batok, Reok.
Perkenalan antara Irna dan terduga pelaku diceritakan Saverinus Ampur, bahwa terduga pelaku ini sudah pernah ke Lempis, kampung asal Irna.
“(Terduga pelaku) datang ke kampung. Namun dia tidak ada bicara apa-apa,” jelas Saverinus Ampur.
Kaburnya Irna dari kampung, jelas Saverinus Ampur membuat seluruh keluarga panik dan akhirnya berusaha mencari.
“Kami masih mencari sekarang sampai ke Labuan Bajo. Cek semua kapal yang ada di pelabuhan, namun belum ketemu,” terang Saverinus Ampur.
“Keluarga juga sudah cari di Ruteng namun tidak ada,” imbuhnya.
Dikatakan Saverinus Ampur, jika pihaknya sudah mingintrogasi ke seorang sopir travel jurusan Labuan Bajo- Ruteng. Dikatakan sopir tersebut bahwa dia menurunkan (Irna dan terduga Pelaku) di Wae Nakeng.
“Sopir itu bilang, katanya mereka (Irna dan terduga Pelaku) mau ke Nanga Lili,” jelas Saverinus Ampur.
Ditanya apakah tidak mau melapor polisi terkait kejadian ini, Saverinus Ampur menjawab pihaknya belum lapor secara resmi namun sudah diberitahu kepada salah satu anggota keluarga yang kebutalan seorang polisi.
“Ada kelurga polisi, dia juga ikut mencari,” kata Saverinus Ampur.
Jika belum ditemukan juga, lanjut Saverinus Ampur, maka akan dilaporkan secara resmi ke Polres Manggarai.
Terkait terduga pelaku yang telah membawa kabur Irna, Saverinus Ampur menjelaskan bahwa diketahui sudah mempunyai isteri. Bahkan kata Saverinus Ampur, isteri dari terduga pelaku ini sudah empat.
Yang menjadi kecemasan Saverinus Ampur bersama keluarga yang lainnya ialah takut saudari mereka tersebut dijadikan human tarafficking.
“Kami takut saudari kami itu dijual ke laki-laki hidung belang,” ujar Saverinus Ampur. (RED)