PADANG – DPD PKS Kabupaten Cirebon menggelar Seminar Keluarga pada Sabtu (14/12/19) yang dimulai pada pukul 08.00 – 12.00 WIB, bertempat di Markaz Besar DPD PKS Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Seminar yang mengangkat tema tentang ‘Membentuk Keluarga Dakwah Produktif‘ ini menghadirkan seorang Pakar Parenting, dr. Aisyah Dahlan sebagai pembicara, dan juga penampilan nasyid dari grup Vocassalam.
Dalam memeriahkan seminar ini, di antaranya Vocassalam tampil dengan 3 orang personalnya; Zaki , Imam, dan Giri. Penampilannya diiringin oleh Royan (keyboardis), Sandi (gitaris), dan Wahib (violinis).
Vocassalam menampilkan dua karya lagunya, Harapan kan Selalu Ada, dan Jejak Surga. Selain itu juga ada 6 lagu lainnya, yakni Ibu (Sakha), Love (Edcoustic), Keluarga Cemara (BCL), Permata Hati (Nazrey Johani), El Oum (Sabyan), dan Iman Mutiara (Raihan).
Zaki, salah seorang personal Vocassalam melalui pesan WatsApp (WA) pada Selasa (17/12/2019) mengatakan, alasan mereka menampilkan 8 lagu tersebut pada acara seminar keluarga ini karena lagu-lagu tersebut memiliki pesan positif untuk kehidupan sehari-hari, terkait interaksi dengan keluarga, dalam upaya ikut mengajak kita semua agar mensyukuri nikmat hidup berkeluarga yang Allah SWT anugerahkan untuk kita semua.
“Keluarga adalah basis utama pendidikan dan ketahanan umat, maka perlu disiapkan, dikelola, dan diarahkan sebaik mungkin, agar terbangun figur keluarga Islami yang produktif,” kata Zaki.
Ia menambahkan, sekitar 200 peserta pada acara tersebut, dihadiri oleh H. Ridwan (Anggota Dewan Kabupaten Cirebon), Junaedi, ST (Ketua Umum DPD PKS Kabupaten Cirebon), Kyai Nurul Ain Akyas, Lc (Tokoh Ulama Kabupaten Cirebon dan Pengasuh Ponpes Al-Hikmah Cirebon). Hadir pula para tokoh guru dan pengasuh-pengasuh ponpes dari wilayah Cirebon.
“Suasana acara begitu meriah, peserta begitu semangat mengikuti acara. Saat Vocassalam membawakan lagu Keluarga Cemara mereka ikut bernyanyi. Ada penampilan puisi dari Kyai Nurul juga di tengah penampilan Vocassalam. Saat pemateri dr. Aisyah Dahlan menyampaikan materi seminar, peserta begitu antusias. Beliau menyampaikan materi dengan santai, namun teoritis, diselingi humor, membuat hadirin makin menikmati acara,” kata Zaki.
Selain itu, sambung Zaki, keluarga juga merupakan salah satu pintu surga, dimana adanya ruang-ruang bakti terhadap orangtua, ada ladang sedekah dan nafkah, berjuang, tolong menolong, ladang tarbiyah, nasehat dan teladan.
“Jadi makna dan fadhilahnya sangat luas. Semua itu adalah ladang kebaikan. Maka dakwah dalam kehidupan keluarga sangat penting,” tuturnya.
“Untuk membangun keluarga dakwah produktif, diperlukan kesadaran masyarakat untuk selalu mengarahkan keluarganya agar memiliki nilai-nilai islami dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, berupaya meningkatkan kualitas keislaman dengan mengikuti kajian-kajian keluarga, seperti seminar sekarang ini contohnya,” lanjut Zaki.
Sementara Dr. Aisyah Dahlan dalam sambutannya mengatakan, manusia itu makhluk sosial, di manapun mereka akan membentuk komunitas.
“Keluarga adalah kumpulan komunitas terbaik dalam berinteraksi sosial, maka perlu diatur dengan baik, agar terbentuk generasi unggul bermental positif. Maka pola pendidikan orangtua sangat dominan untuk mental anak, jangan sampai mereka tidak menemukan kebahagiaan dalam keluarga, yang akhirnya membuat anak terjerumus dalam komunitas yang salah, teman yang salah dalam kondisi yang salah pula,” jelas Dia.
Menurutnya, hal tersebut yang menjadi akar penyebab banyak anak muda terjerumus pada narkoba, sex bebas, karena pelampiasan dari kondisi keluarganya yang semrawut.
“Oleh karena itu, penting membangun edukasi tentang mengelola keluarga muslim sesuai harapan Rasulullah SAW, agar hidup menemukan ketenteraman dan keharmonisan (sakinah), saling mencintai (mawaddah), dan saling memberikan kasih sayang (rahmah),” imbuh Dia.
dr. Aisyah Dahlan juga mengatakan, goal setting dalam berkeluarga yaitu sakinah mawaddah warrahmah. Di situ, kata Dia, ada pendidikan hidup. Seperti saling memahami, menasehati, mengarahkan, tolong menolong, kejujuran, dan cinta. Ia mencontohkan bagaimana pola asuh anak laki-laki dan perempuan yang tentu berbeda karena mereka memiliki struktur otak yang tidak sama.
“Maka teori membagun keluarga perlu dikembangkan demi membangun generasi yang kuat, religius, jauh dari ancaman narkoba, dan mengikis kenakalan remaja di era ini,” tuturnya.
Dalam menyaksikan penampilan Vocassalam, dr. Aisyah Dahlan mengakui bahwa lirik dari lagu-lagu tersebut sangat bermakna positif, serta akan masuk ke memori otak dengan pesan-pesan yang positif pula.
“Maka pasti berpengaruh positif juga pada tubuh kita. Sukses dan semangat terus mengembangkan grup nasyid Vocassalam sebagai bagian dari dakwah untuk menegakkan syariat Islam,” (wn/red)