Universitas Dwijendra Merasa Kehilangan atas Tewasnya Stephanus

DENPASAR – Naas menimpa Stephanus Lende (20) pemuda asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih bersetatus sebagai mahasiswa semester 3 di Universitas Dwijendra Denpasar.

Ia ditemukan tewas di Kolam Hotel Oranjje, jalan Hayam Wuruk, Denpasar pada Selasa, (05/11), sekitar pukul 13.00 WITA.

Atas kepergian mahasiswa yang diketahui tinggal di Jalan Tukad Banyuning, Gang Buntu 1A Denpasar ini, pihak Universitas tempat korban kuliah turut berbela sungkawa.

Mengutip akun facebook Universitas Dwijendra, Keluarga besar Universitas Dwijendra maupun seluruh Civitas Akademika tampak merasa kehilangan atas kepergian Stephanus Londe (20) yang termasuk dalam mahasiswa aktif dan rajin mengikuti kegiatan akademik dan non-akademik serta aktivitas kemahasiswaan lainnya.

Rektor Universitas Dwijendra Denpasar, Dr. Gede Sedana, M.Sc, beserta seluruh keluarga besar Universitas Dwijendra Denpasar turut menyampaikan rasa belasungkawa terhadap keluarga korban Stepanus Lende.

Saat tiba di rumah duka RSUP Sanglah Denpasar pada Selasa, (05/11) malam, Rektor beserta sejumlah mahasiswa Universitas Dwijendra yang hadir turut mengadakan doa bersama terhadap almarhum Stepanus Lende.

Menurut rencana, besok Rabu, (06/11) pagi, jenazah korban akan dipulangkan ke kampung halamannya yakni di Desa Omarade, Kampung Watu Kriki, Kecamatan Wejewa tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk diketahui sebelumnya, korban ditemukan tewas di kolam renang Hotel Oranjje, jalan Hayam Wuruk, Denpasar, pada Selasa (05/11) sore.

Korban bersama kedua orang temannya yang juga berasal dari Sumba Barat, tiba di tempat kejadian sekitar pukul 12.00 siang, hendak ingin berenang di Oranjje Hotel.

“Mereka berenang sekitar 10 menit di kolam yang dangkal, kemudian korban pindah ke kolam yang dalamnya 2 meter. Selang beberapa saat, salah satu teman dari korban mendengar teriakan minta tolong dari korban karena dia tidak bisa berenang,” ujar Kapolsek Denpasar Timur, I Nyoman Karang Adiputra, Selasa (05/11)sore.

Dua teman korban sempat berusaha untuk menolong korban, namun karena badan korban agak berat, kedua temannya itu langsung meminta pertolongan di salah seorang tukang kebun yang saat itu sedang bekerja di bagian depan hotel Oranjje.

Terpisah, salah satu petugas hotel Oranjje saat ditemui media-wartanusantara.id pada Selasa (05/11) malam, turut membenarkan terkait adanya peristiwa tersebut. Menurut Dia, korban bersama kedua temannya masuk di Hotel tersebut tanpa sepengetahuan dan tanpa izin dari petugas hotel.

“Ya benar, tapi saya sendiri tidak tahu persis ya. Karena saya dapat tugasnya malam, tapi saya dengar dari rekan kerja saya yang masuk siang tadi, katanya mereka ada 3 orang. Mungkin karena sepi ya mereka menyelonong masuk dah tanpa izin petugas,” terang salah seorang petugas Hotel Oranjje yang enggan namanya disebutkan.

Menurut sumber tersebut, biasanya jika ada pengujung yang ingin datang berenang di kolam tersebut, harus melalui izin dari pihak hotel dan petugas yang menjaga.

“Ya biasanya sih harus minta izin di petugas, kalaupun diizinkan ya tiketnya harus dibeli dulu baru diizinkan masuk,” akunya.

Sementara pantauan media-wartanusantara.id pada Selasa (05/11) malam, tampak sebagian besar Warga Sumba NTT di Bali sudah memenuhi rumah duka RSUP Sanglah Denpasar untuk melayat jenazah korban.(wn/red)