Utang Indonesia Membengkak Tembus Rp 6711 Triliun, ini Penjelasan Sri Mulyani

media-wartanusantara.id – Semakin meresahkan, utang Indonesia membengkak tembus angka yang tak terduga.

Utang negara memang seringkali menjadi perhatian publik. Terbaru, utang negara Indonesia dikabarkan membengkak dengan angka yang sangat besar mencapai Rp 6.711 triliun.

Dikutip dari YouTube Tribun Timur utang negara Indonesia di masa pemerintahan Joko Widodo kembali naik pada bulan September 2021 mencapai Rp 86,09 triliun.

Menurut Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati pengelolaan anggaran negara tak bisa lepas dari utang negara karena utang pemerintah digunakan untuk menambal defisit APBN.

Kenaikan utang negara diibaratkan dua sisi, bisa menjadi penggerak ekonomi dan bisa menjadi beban apabila tidak dikelola secara baik.

Sri Mulyani mengaku sangat gembira karena banyak warga negara antusias untuk turut membantu mengawasi penggunaan APBN.

“Sekarang semua orang ngurusin utang, semua orang berbicara mengenai hal itu. Jadi it’s good, kalai kita punya rasa memiliki terhadap keuangan negara,” kata Sri Mulyani dikutip dari YouTube Tribun Timur.

Menurut beliau, saat ini banyak masyarakat yang mulai kritis terhadap pengelolaan keuangan dan utang negara dengan membaca secara detail seluruh laporan APBN. Ditambah lagi saat ini Menteri Keuangan rutin melaporkan penggunaan APBN setiap bulan di media massa sehingga mudah dikonsumsi oleh masyarakat.

“Nah, kalau hari ini banyak orang yang melihat kepala keuangan negara dengan sangat detail, itu saya seneng banget. Kalau tahun 1997-1998 nggak ada yang lihat APBN, dianggap take it for granted. Di tahun 2008-2009 pun gak ada yang lihat APBN,” tambah Sri Mulyani.

Lonjakan utang pemerintah sudah terjadi jauh sebelum pandemi global Covid-19. Pada era Presiden Joko Widodo periode pertama maupun kedua  memang terus mengalami kenaikan. ***

Sumber: YouTube Tribun Timur