LABUAN BAJO- Penggunaan Hand Sanitizer dan Thermal Gun sudah menjadi hal yang biasa di kota Destinasi Pariwisata Super Premium sekelas Labuan Bajo saat ini. Tak terkecuali Sudamala Resort yang sudah rampung dikerjakan dan saat ini dalam tahap persiapan pembukaan, namun tertunda karena terkendala Covid-19.
Merupakan resort pertama dengan gaya arsitektur lokal “Mbaru Niang” dalam kota Labuan Bajo yang dibangun sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014, Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2014 -2025.
Resort yang berjarak kurang lebih 200 meter dari tepian laut Gorontalo itu, ternyata mewajibkan pengunjung, baik lokal maupun mancanegara,mentaati himbauan pemerintah yakni aetiap pengunjung bahkan karyawannya sekalipun, wajib mencuci tangan dengan hand sanitizer antiseptik serta pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas.
Hal itu dilakukan pihak manajemen sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Corona atau Covid-19 yang saat ini sedang merebak di sejumlah daerah di Indonesia.
General Affair Sudamala Resort, Robert Hormat di area Sudamala Resort kepada media ini Jumat,(03/04) petang, menuturkan, semenjak virus Corona mewabah di berbagai daerah di Indonesia, pihaknya telah menginstruksikan karyawan maupun pengunjung untuk wajib mencuci tangan dengan hand sanitizer antiseptik yang sudah tersedia di Pos Security.
“Ya, bukan hanya karyawan saja, ini juga berlaku bagi setiap pengunjung yang walau hanya datang sebentar saja untuk melihat-lihat kondisi resort, termasuk pak wartawan, kami pastikan harus betul-betul steril,” kata pria kelahiran Labuan Bajo yang biasa disapa Obe itu
Selain itu, lanjut Obe, management Sudamala Resort yang selalu solid dalam bekerja telah menyiapkan Thermal Gun sebagai alat pengukur suhu tubuh bagi karyawan atau pengunjung saat jam aktifitas berlangsung.
“Batas temparatur yang sudah kita anggap harus diperiksa, diminta untuk tidak memasuki kawasan resort kita. Kalau sudah melampaui 37 derajat celcius atau angka 38 artinya orang itu sudah pasti demam”, kata Obe Hormat.
Satu-satunya resort yang tampil dengan ciri khas Mbaru Niang Wae Rebo Manggarai itu, justru telah memberi isyarat pada kita akan pesan para tetua soal disiplin dalam menjaga kesehatan seperti kalimat berikut; Neka nepo leso, neka ringing tis, paka Cimang neho rimang cama rimang rana, kimpur neho kiwung cama kiwung lopo” yang artinya; Jangan lekang karena terik matahari, jangan demam karena hujan rintik tetapi jadilah Kekar kuat seperti batang lidi ijuk ataupun enau yang bertumbuh subur.
Pantauan media ini di lokasi pantai Sudamala Resort, tampak satu unit buldozer sedang melakukan pembersihan di areal lokasi pantai yang ditata rapih.
“Siang ini kami sedang melakukan penataan pantai yang selama ini terlihat kumuh oleh tumpukan sampah yang dikirim dari muara kali Nanga Na’e. Kalau areal pantai ini sudah bersih,maka, kami yakin kesehatan kita semua yang ada di dalam kawasan Sudamala Resort dan sekitarnya dapat tetap terjaga”,ucap Obe
Sementara itu,salah seorang warga desa Gorontalo bernama Salahudin yang kebetulan bermukim tidak jauh dari areal itu mengaku kagum melihat kondisi pantai yang bersih dan tertata rapih.
“Yang pasti sebagai warga yang tinggal tidak jauh dari Sudamala Resort memberi apresiasi kepada pihak management Resort, karena sudah buat pantai ini yang tadinya kumuh dan kotor menjadi rapih dan bersih”, ungkap Salahudin.
Dia juga berharap agar apa yang saat ini sudah dilakukan oleh pihak Sudamala Resort, dapat dijadikan contoh bagi hotel atau restaurant yang ada disekitar.
“Kalau bisa semua hotel dan restoran yang menghadap ke laut di sepanjang pesisir pantai Gorontalo ini ditata rapih seperti ini.Kalau sudah rapih begini harus diperhatikan juga kebersihannya agar pantai selalu terlihat indah dan sedap dipandang mata”, pungkas Salahudin. (RED)