MANGGARAI – Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat akan dithabiskan pada 19 Maret 2020 di Gereja Katedral Ruteng oleh Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo. Uskup Sipri akan didampingi langsung oleh Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan Uskup Denpasar merangkap Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Mgr. Silvester San.
“19 Maret 2020 umat Allah Keuskupan Ruteng merayakan dengan penuh syukur dan sukacita peristiwa penting dalam siarah imannya yaitu tahbisan Uskup Ruteng dengan tema Perayaan Iman Umat Allah Keuskupan Ruteng dalam Semangat Omnia In Caritate, sesuai dengan motto Monsinyur Sipri,” jelas Ketua Umum Panitia Peentahbisan Uskup, Romo Vikjend Alfons Segar dalam konferensi pers Selasa, 25/02/2020 di Ruang Rapat Keuskupan Ruteng.
Romo Alfons menjelaskan, pentahbisan uskup kali ini bukan hanya perayaan liturgis (ibadat) tetapi juga sebuah perayaan iman seluruh umat Allah Keuskupan Ruteng melalui kegiatan-kegiatan social.
“Bapa Uskup Sipri akan mengunjungi berbagai panti karya social Gereja Keuskupan Ruteng , bertandang ke Pesantren di Reo, dan Panti Muslim di Labuan Bajo,” terang Romo Alfons.
Selain kegiatan social yang mengikutsertakan Uskup, panitia juga telah merencanakan kegiatan social lain sebagai bentuk partisipasi langsung umat keuskupan Ruteng. Di antaranya, Kegiatan Bakti Sosial untuk orang sakit di tiga tempat di wilayah Manggarai Raya, termasuk menyelenggarakan operasi mata katarak gratis pada 28 April-3 Mei 2020 di RS Ben Mboi-Ruteng. Kegiatan Operasi Mata ini merupakan bentuk kerjasama panitia dengan Komunitas Cinta Kasih Denpasar.
Menyambut pentahbisan Uskup Sipri, Panitia bersama Pemerintah Daerah, Paroki, KBG, dan Masyarakat umum melaksanakan kegiatan-kegiatan ekologis seperti membersihkan jalan-jalan dan berbagai tempat umum. Puncak kegiatan ekologis ini adalah kegiatan penghijauan bersama Bapa Uskup Sipri di Golo Lusang pada 13 Maret 2020.
Dalam kesempatan jumpa pers, Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng Romo Martin Chen manambahkan, biaya rangkaian kegiatan pentahbisan diperkirakan menelan biaya hingga 1,6 Miliar Rupiah. Biaya ini merupakan jumlah seluruh rangkaian pentahbisan mulai dari penjemputan Uskup Sipri dan Rombongan pada 29 Februari hingga ditutup dengan Evaluasi pada Juni 2020 mendatang.
“Saya mau klarifikasi yah. Di luar beredar kalau biaya pentahbisan itu 4 miliar. Itu tidak benar. Diperkirakan seluruhnya 1,4 hingga 1,6 Miliar Rupiah. Itu uang sumbernya dari sumbangan Pemerintah Daerah, Sumbangan umat melauli Paroki-paroki, dan Dana yang dicari panitia melalui seksi penggalian dana,” terang Romo Martin. (Dirangkum dari berbagai sumber)