Golkar dan Demokrat Dukung Paket Aman di Pilkada Manggarai 2020?

Penulis: Remigius Nahal

EDITORIAL – Semarak Pilkada Manggarai 2020 mendatang kian menggema. Perbincangan masyarakat pun kini tak luput dari suguhan bicara Pilkada.

Media sosial tetap menjadi primadona medan yang strategis untuk memproklamirkan dukungan terhadap kandidat masing-masing.

Riuh jagat maya ini tak pernah berhenti dengan seleweran propaganda dukungan terhadap jagoan masing-masing.

Untuk Pilkada Manggarai sendiri, sudah ada tiga Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati yang secara berpasangan sudah menggelar sosialisasi di berbagai wilayah di Manggarai.

Ketigannya ialah pasangan petahana yaitu Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H dan Drs. Viktor Madur yang niat bersatu kembali ingin melanjutkan kekuasaan 2020-2024 mendatang. Dari informasi yang dihimpun pasangan ini akan didukung oleh Partai NasDem dan PAN. Dari pantauan selama menjalani sosialisasi di berbagai tempat di Manggarai selama ini pengurus kedua Parpol terlihat kerap berjalan bersama mendampingi kedua figur yang dijagokan. Bahkan baliho dari paket DM ini sudah dihiasi logo kedua Parpol.

Pasangan kedua ialah Hery Nabit yang berpasangan dengan Hery Ngabut. Digadang-gadang keduanya akan diusung PDI Perjuangan bersama gabungan Parpol lain. Diketahui, Heri Nabit sendiri adalah rival berat pasangan Deno-Madur pada Pilkada 2015 silam. PDI Perjuangan Manggarai sendiri melalui Ketua DPC-nya beberapa waktu lalu mengungkapkan, bahwa PDI Perjuangan harus bisa memenangkan Heri Nabit untuk Pilkada Manggarai 23 September mendatang.

Pasangan ketiga yaitu duet Agustinus Ganggut-Marianus Mantovany Tapung atau paket AMAN. Paket ini seakan tak ketinggalan ikut berpacu dalam tahapan Pilkada Manggarai. Paket AMAN meski belum ada Parpol di daerah yang terang-terangan nyatakan dukungan kepada mereka namun di beberapa kesempatan paket ini menegaskan jika AMAN diisukan tidak memiliki Parpol adalah hoaks.

Baru-baru ini, Paket AMAN kembali disuguhkan dengan seleweran sebuah gambar di media sosial. Di mana dalam gambar tersebut terpampang bendera Partai Golkar dan Partai Demokrat yang melatar belakangi kedua foto figur Ganggut-Tapung. Gambar ini sontak menjadi viral di Media Sosial lebih khusus Facebook dan mendapat ragam komentar warga net. Mayoritas mereka menyambut baik jika Golkar dan Demokrat mendukung Paket AMAN di Pilkada Manggarai.

Namun, hingga kini Partai Golkar dan Partai Demokrat belum secara terang-terangan menyatakan dukungan ke Paket AMAN seperti partai lainnya di Manggarai. Bahkan Ketua DPD Golkar NTT Melkiades Laka Lena saat Musda Golkar NTT beberapa waktu lalu mengatakan, dalam pertemuan dengan sejumlah bakal colon Bupati dan Wakil Bupati dari sembilan kabupaten di NTT menjelaskan, sejauh ini keputusan partainya masih akan menunggu survei dalam bulan Maret.

Untuk Kabupaten Manggarai, kata Melki, posisi Golkar strategis karena jika memunculkan kandidat baru, maka akan menguntungkan kandidat lain.

“Untuk Manggarai ada kandidat yang diunggulkan dengan posisi dukungan Golkar. Kalau munculkan kandidat baru maka akan menguntungkan kandidat tertentu. Golkar nanti masuknya di mana akan menguntungkan kandidat itu. Kita tunggu saja rekomendasi survei,” ujar Anggota DPR RI dari Dapil NTT 2 itu.

Menurutnya, Partai Golkar akan mendukung kandidat yang pasti menang berdasarkan survei.
Dipastikan semua calon didukung harus ada unsur Golkar.

Sedangkan untuk dua kabupaten yakni Malaka dan Sumba Timur, Melki menegaskan bahwa Golkar mendukung penuh bakal calon Stefanus Bria Seran-Wande Taolin dan Bajawa Andreas Paru. Sedangkan Sumba Barat Daniel Bili.

“Keempat kabupaten itu yang sudah hampir dipastikan arah Golkar,” ujar Melki.

Sementara itu, Partai Demokrat Manggarai melalui Ketua DPC-nya
saat Rapat Kerja Cabang (Rakercab) DPC Partai Demokrat Kabupaten Manggarai di Aula Efata Ruteng mengklaim bahwa Partai Demokrat merupakan partai yang sangat demokratis.

David Suda, Ketua DPC Demokrat Manggarai mengatakan, itu sangat beralasan karena merujuk pada langkah Partai Demokrat dalam menjaring dan menyaring bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai tahun 2020.

“Bagi calon yang memenuhi syarat adminsistrasi dan kompetensi akan diajukan ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, calon yang memenuhi syarat adminsitrasi dan kompetensi tingkat kabupaten tidak otomatis menjadi bakal calon yang diusung partai karena harus diserahkan ke tingkat DPD dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP),” tegas David, seperti diberitkan oleh media daring lokal di NTT.

David menuturkan, soal bakal calon yang diusung Partai Demokrat, nanti DPD dan DPP yang tentukan.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat, Ferdinandus Leu menegaskan, desentralisasi pengambilan keputusan bakal calon kepala daerah sangat penting dalam Partai Demokrat.

“Kegiatan Rakercab ini menunjukkan bahwa Partai Demokrat sangat demokratis dan modern. Menentukan bakal calon tidak melulu dari tingkat pusat tapi juga perlu mendengarkan aspirasi dan kemauan dari kader yang ada di setiap kecamatan dan kabupaten,” tegasnya.

Tak hanya itu, Leu juga menyinggung soal pentingnya survei dan juga perlu mempertimbangkan hasil survei.

“Dari hasil survei yang ada, partai bisa mengetahui siapa bakal calon yang  mampu memimpin daerah dan diinginkan oleh masayarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai yang turut hadir dalam Rakercab Partai Demokrat Manggarai pada saat itu yakni; Herybertus G. L. Nabit, Agustinus Ganggut, Victor Madur, Marianus Mantovany Tapung, dan Adrianus Suardi.

Kembali ke kedua Parpol. Hingga kini, publik masih menanti keputusan apakah benar-benar melangkah bersama AMAN?. (**