MANGGARAI – Kabar tentang adanya disparitas pembangunan di Kabupaten Manggarai seperti disampaikan oleh anggota DPRD asal Kecamatan Rahong Utara Paulus Jemarus, S.E saat melakukan reses di Rumah Gendang Rongkam, Desa Bangka Ruang Kecamatan Rahong Utara pada Sabtu (08/02/2020) tidak dibenarkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Matias Masir, S.Pd.
Matias Masir menjelaskan, peredaran pembangunan di Kabupaten Manggarai dalam setiap tahunnya selama ini selalu merata sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat pada masing-masing wilayah Kecamatan.
“Saya kira soal kebijakan pembangunan itu selalu merata. Tidak ada perbedaan antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lainnya. Peredaran pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Masir saat ditemui di rumah jabatan Ketua DPRD Manggarai pada Minggu (09/02/2020) siang.
Matias Masir mengungkapkan, masyarakat bisa menyaksikan sendiri di Kabupaten Manggarai saat ini, antara satu Kecamatan dengan Kecamatan yang lainnya tidak mengalami perbedaan yang signifikan dalam hal progres pembangunan.
“Di Kecamatan Cibal itu sebagaimana yang masyarakat bisa saksikan sendiri, masih banyak juga infrastruktur seperti jalan yang butuh perhatian. Bahkan masih ada juga jalan yang belum dilakukan pembangunan, masih ada yang belum telford, masih ada pula yang belum lapen (lapisan penetrasi) apalagi hotmix. Lalu kita juga bisa lihat jalan yang sudah dibangun sebelumnya namun sudah rusak. Jadi proses pembangunan ini terus kita lakukan,” kata Masir.
Peredaran pembangunan kata dia, itu berdasarkan luas wilayah kemudian banyaknya kebutuhan. Kebutuhan masyarakatlah yang menentukan jenis atau item pembangun.
“Seperti panjang jalan ntara Kecamatan Cibal dengan Kecamatan Rahong Utara itu jelas berbeda. Saya malah melihat pembangunan di Rahong Utara itu sudah luar biasa. bahwa ada yang belum selesai tentu itu akan diperhatikan kedepannya dan terus dilakukan perbaikan,” jelas Ketua DPRD asal Wudi itu.
Jika perlu kata dia, masyarakat boleh mengecek sendiri kondisi di lapangan untuk lakukan uji petik. Dari situ kita bisa melihat Bagaimana meratanya peredaran pembangunan
“Contoh di Kecamatan Cibal Barat, coba kita lihat atau telusuri mulai dari desa Bere terus ke desa Lenda sampai di Compang Cibal badan jalan sudah rusak. Contoh seperti ini ada juga di Kecamatan lain tentu ini akan menjadi perhatian,” terangnya.
Politisi PAN itu pun menyayangkan pernyataan rekannya di anggota dewan yang melontarkan pernyataan yang kurang elok kepada masyarakat saat turun reses. Pasalnya peredaran pembangunan itu berdasarkan kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dan DPRD.
“Jadi saya mau tegaskan bahwa tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa terjadi disparitas pembangunan di Kabupaten Manggarai. Semuanya sama sesuai dengan kebutuhan,” kata Masir.
Karena itu dirinya berharap agar masyarakat jangan terpengaruh dengan isu yang berhembus. Membangun Kabupaten Manggarai kata dia, mesti bertahap disesuaikan dengan besarnya anggaran dengan tingkat kebutuhan masyarakat.
Sebelumnya, Politisi Hanura Paulus Jemarus mengatakan bahwa terjadi disparitas dalam pembangunan di daerah kabupaten Manggarai.
“Sudah kualitas proyeknya buruk, ditambah lagi tidak merata. Tahun ini fokus pembangunan lebih berpusat ke Cibal. Kita Rahong Utara ini masih banyak yang belum diperhatikan,” kata Paul seperti dilansir dari FloresEditorial.com edisi Sabtu (08/02/2020). (RLS/RED/MWN)