Adakan MABIM, PMKRI Jogja Perkuat Gerakan Dengan Hati Yang Peka Dan Cerdas

 
Yogyakarta – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Yogyakarta Santo Thomas Aquinas selenggarakan Masa Bimbingan (MABIM) sebagai bagian dari proses pendidikan formal berjenjang di PMKRI untuk calon anggota baru, pada Sabtu-Minggu (16-17/11).
 
Kegiatan yang bertemakan “Be A Different Generation” tersebut dilaksanakan di Pusat Pastoral Mahasiswa DIY, Jl. Dr Wahidin 54 Yogyakarta.
 
Ketua Presidium PMKRI Yogyakarta, Astramus F. Tandang kepada media ini mengatakan keterlibatan kaum muda Katolik dalam kegiatan ini adalah nafas segar bagi perubahan Gereja dan tanah air di masa depan.

“Saya ucapkan terimakasih karena teman-teman generasi muda katolik, mau untuk terlibat dengan PMKRI Yogyakarta, ini sebuah kebanggaan besar dan merupakan tanda bahwa generasi muda Gereja Katolik memiliki nafas segar untuk perubahan gereja dan tanah air kedepan” tandas Astra.
 
Lebih lanjut, Astra berharap agar PMKRI selalu bisa memperoduksi narasi, bukan menjadi eksekutor narasi.

“Saya berharap, ketika menjadi PMKRI, teman-teman harus bisa menjadi orang yang memperoduksi narasi, bukan menjadi eksekutor narasi atau wacana. Teman-teman juga diharapkan bisa menjadi simpul untuk setiap generasi dan identitas. Karena Gereja dan Negara membutuhkan generasi muda yang bergerak dengan hati yang peka dan cerdas,” tutup Astra.
 
Ketua panitia Ayu Mayu, saat diwawancarai media ini menyapaikan harapannya agar calon anggota baru terus terlibat aktif dalam setiap kegiatan di PMKRI.

“Saya berharap, teman-teman calon anggota baru setelah dilantik nanti, terus terlibat aktif dalam setiap pembinaan di PMKRI, agar karakter mereka bisa terbentuk dan siap diutus untuk mewujudkan keadilan sosial dan kemanusian,” terang Ayu saat diwawancarai media ini di sela acara.
 
Sementara itu, dua calon anggota baru PMKRI Yogyakarta, Ririn Daima dan Sisilia Merung mengatakan hal serupa.
Menurut Ririn, pendidikan karakter menjadi penting dalam proses pembinaan ke depan.

“Saya ingin agar karakter saya betul-betul terbentuk disini. Saya berharap, proses di PMKRI bisa memperkuat analisis saya, memperkaya saya dengan berbagai pengetahuan maupun kemampuan agar mampu mewujudkan cita-cita besar PMKRI,” ungkap Ririn.
 
Senada dengan Ririn, Sisilia mengharapkan pembentukan karakter dan literasi menjadi salah satu tombak kader PMKRI sebagai aktivis katolik.
 
“Kita sebagai kader katolik yang mengedepankan nilai-nilai kekatolikan tentunya selalu ingin bejalar dan berbenah diri. Yang mesti dibina adalah karakter kekatolikan, nilai PMKRI dan literasi. Karena itu bisa menjadi kekuatan kita untuk menggerakan perubahan kedepan. Untuk PMKRI, saya berharap tumbuh dan berkembanglah dengan baik,” tutup mahasiswa Universitas Janabadra tersebut. (VP/Red)