BALI – Himpunan Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) Universitas Warmadewa (Permata Unwar) menggelar acara Natal dan Tahun Baru (Nataru) bersama.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (04/01/20) sekira pukul 15.00 Wita di gedung Auditorium Universitas Warmadewa ini digelar dengan diawali perayaan ekaristi kudus yang di pimpin oleh Romo Paskalis Widastra.
“Tema natal 25 Desember 2019 yang berbunyi ‘jadilah sahabat bagi semua orang’ ini artinya mengajarkan kita untuk mengasihi sesama umat kristiani. Selain itu, makna dari dari tema itu juga agar kita dapat mencintai sesama, tanpa memandang suku, agama maupun ras,” demikian khotbah yang disampaikan Romo Paskalis Widastra yang sempat dikutip Wartawan media-wartanusantara.id.
Seusai perayaan ekaristi, selanjutnya disambungkan dengan berbagai rangkaian acara yang dipandu oleh Yanto Dare Sina dan Meysiana Arfenat selaku MC (Master Of Ceremonies) sekaligus penyampaian laporan dari Ketua panitia acara.

Untuk diketahui, turut hadir dalam rangkaian acara ini yakni, Ketua Yayasan kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Wakil Rektor III Universitas Warmadewa, Pembina Permata Unwar, perwakilan Flobamora Bali, ketua GMKI , Ketua PMKRI Cabang Denpasar, KMK Universitas Warmadewa, BEM Universitas Warmadewa, Ketua BEM Univeritas Ngurah Rai, serta seluruh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Permata di lingkungan civitas akademika Unwar.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Warmadewa I Wayan Perwata menyampaikan apresiasi atas pegelaran acara natal bersama yang diselenggarakan Perhimpunan Mahasiswa NTT Universitas Warmadewa (Permata Unwar).
“Baru tanggal 1 september 2019 Permata ini dibentuk. Tapi sekarang ini sudah bisa Kita rasakan melalui rangkaian acara seperti ini. Luar biasa sekali,” ujarnya di sambut tepuk tangan hadirin.

Dikatakan Parwata, keberagaman yang disajikan oleh para mahasiswa Permata Unwar ini, harus memiliki satu tujuan yang sama, yakni cepat menyelesaikan kuliah.
“Kami harapkan mahasiswa dari NTT di Unwar ini harus cepat selesaikan kuliah sesuai target, yaitu 4 tahun paling lambat,” imbuhnya.
Menurutnya, seluruh mahasiswa di lingkungan universitas Warmadewa secara umum, maupun yang tergabung dalam Permata secara khusus harus mampu mengembangkan kompetisi mahasiswa. Baik di tingkat Nasional, maupun Internasional.
“Kalian bukan hanya kuliah saja, tapi harus kembangkan softskil yang dimiliki. Saya yakin anda keluar dari sini anda mampu jadi pemimpin. Mulai dari keluarga, Desa, Daerah, maupun di tingkat Nasional. Walaupun kita yakin dengan kalian kuliah di sini kalian bisa mengembangkan nilai akademik. Tapi harus selaras dengan mengembangkan sikap softskil,” jelasnya.
Wakil Rektor III itu berharap, mahasiswa Permata kiranya harus mampu menciptakan target maupun rencana implementasi yang harus secepatnya dilaksanakan.
“Sekali lagi saya sampaikan, selamat Natal dan Tahun baru untuk mahasiswa Permata. Di tahun 2020 harapan kami ke depan kalian belajar di Unwar ini untuk menciptakan masa depan yang cemerlang. Tapi ingat, bukan hanya belajar saja. Tapi harus kembangkan diri kalian dengan mengadakan berbagai kegiatan yang positif. Terutama kegiatan sosial,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Gede Oka Wisnu Murti dalam sambutannya mengatakan natal umat kristiani yang berbunyi ‘jadilah sahabat bagi semua orang‘ merupakan sebuah inspirasi untuk selalu berbuat yang baik bagi sesama.
“Natal telah memberikan sinar dalam kehidupan kita, secara khusus umat kristiani untuk melakukan langkah-langkah kecil dalam kehidupan dan kebersamaan,” ujarnya.

Demikian sambung Wisnu Murti, Universitas Warmadewa yang diketahui sebagai Universitas Swasta terbesar, khususnya di indonesia timur ini selalu memberikan ruang kepada para mahasiswa untuk mengekspresikan berbagai keberagaman.
“Ini adalah bagian dari spirit sapta baru. Yang artinya dimana seluruh mahasiswa di lingkungan civitas akademika unwar, harus menempatkan Tuhan di setiap hati yang dimiliki,” kata Dia.
Ia menjelaskan, perayaan yang diselenggarakan Permata tersebut telah menjadikan bukti bahwa, keberagaman dan ketuhanan telah diwujudkan di Kampus.
“Warmadewa adalah rumah kita bersama. Bernaung dari suku, agama, ras apa pun. Karena dalam sapta baru itu menjujung tinggi keberagaman. Maka saya katakan, kampus ini adalah kampus multikultur NKRI milik kita semua. Ingat, yang saya inginkan, siapa pun yang menyelesaikan kuliahnya di Warmadewa, hidupnya selalu aman, tentram, dan damai,” tegasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara Agus Dei Segu, yang hadir mewakili paguyuban Flobamora Bali dalam sambutannya turut menyepakati apa yang disampaikan oleh Wakil Rektor III dan Ketua Yayasan Korpri.
“Ini rumahmu, maka jagalah tempat ini, jagalah kepercayaan, dengan satu jawaban: dimana bumi berpijak, disitulah langit dijunjung,” ujar Agus disambut tempuk tangan riuh hadirin.

Ia pun mengingatkan soal berbagai kasus yang sering dialami oleh warga NTT yang ada di Bali pada tahun 2019, yang kerap kali terjadi.
“Berbagai masalah memang sudah seringkali kerap terjadi. Terus terang saja ya, kalau bahasa kami di NTT itu, Ko mabuk baku bunuh baku pukul akhirnya berakhir di kantor polisi sudah,” ungkap Dia.
“Camkan baik apa yang disampaikan Bapak Ketua Yayasan dan Bapak Wakil Rektor Tadi. Nama baik yang sudah diberikan ini harap pelihara dan dijaga dengan baik,” lanjutnya.
Di akhir penyampaiannya, mewakili Flobamora Bali, Agus berpesan agar berbagai hal yang tidak diinginkan bersama diharapkan agar tidak terulang lagi di tahun 2020.
“Sekali lagi, jangan sampai di tahun baru 2020 ini ada kabar mahasiswa NTT naik koran lagi. Kami terbuka saja ya, jangan sampai kami dengar ada lagi yang buang bayi, mabuk, dan prilaku kriminal lainnya. Akhirnya nanti, pulang bukan bawa ijasah tapi bawa bayi. Pulangnya lagi naik pesawat. Datang dengan kapal laut, pulang naik pesawat,” cetus Agus dengan sedikit candanya disambut tawa hadirin.
Demikian Ia mengungkapkan, Flobamora Bali begitu sangat rasa terpukul bilamana di tahun 2019 pihak mereka harus berhadapan dengan gubernur, para pejabat, dan petugas aparat lainnya soal ulah warga NTT di Bali yang tak sedikit pula dilakukan oleh mahasiswa.
“Saya harap di tahun 2020 ini, jagalah Bali dengan nyaman, agar kita bisa hidup dengan damai dan tentram,” tutupnya.
Seusai penyampaian sambutan, acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama.
Untuk diketahui pula, ada pun berbagai rangkaian yang diisi dalam pegelaran acara Natalan dan Tahun baru bersama tersebut.

Berdasarkan Rundown Acara yang diterima wartawan dari pihak panitia, rangkaian tersebut diisi dengan penayangan video ucapan, lagu Holy Night yang dibawakan oleh Dian Sorowea dengan diikuti oleh para hadirin, foto bersama, pelepasan tahun yang diisi dengan renungan dan Party Popper sebagai simbol, dan juga hiburan beserta Sayonara tukar kado panitia. (feb/wn/red)