media-wartanusantara.id – Pemilik Warung Burjo Karomah, Jaka Firmansyah memberikan motivasi dan membagikan kisahnya dalam mendirikan usaha mikro miliknya di Kota Yogyakarta. Kini Dia bisa dikatakan pengusaha yang sukses, sebab Dia mempunyai tiga cabang warung Burjo Karomah.
Diketahui, Jaka merupakan seorang perantau asal Bandung yang mengontrak di Yogyakarta selama 5 tahun. Dia menjelaskan, tekadnya membuka bisnis di Yogyakarta, awalnya karena pembiayaan kuliah yang begitu mahal.
“Mahalnya biaya kuliah semenjak tamat sekolah menengah atas (SMA) membuat saya terpaksa putus sekolah dan mulai berbisnis dengan membuka warung makan yang hanya bermodalkan nekat. Di awal bisnis memang sering kali gagal, tapi seiring berjalannya waktu akhirnya saya dapat mengatasi berbagai kendala dalam usaha,” ungkapnya.
Walaupun begitu, kata Jaka, keinginannya tak lantas terwujud dengan begitu mudah. Sebab banyak kisah kelam yang dilaluinya, mulai dari bully, hingga dianggap remeh oleh tetangga sekitar. Hal itu sudah menjadi makanan pahit baginya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, semuanya itu dijadikan Jaka sebagai motivasi dalam dirinya agar bisa maju lebih jauh lagi.
Jaka mengungkapkan, usahanya cukup sukses sebelum pandemi covid-19 memasuki wilayah Indonesia. Namun sayang, akibat merebaknya Covid-19, harus membuat usahanya kerap mengalami banyak kerugian. Akan tetapi, dengan belajar dari persoalan yang ada, Jaka bermotivasi agar kedepannya Dia dapat membuka banyak cabang lagi di beberapa daerah lainnya di Yogyakarta.
“Masa pandemi covid ini membuat saya hampir mengalami kerugian yang sangat besar, untungnya saya bisa mengatasi lewat persoalan yang pernah saya lalui,” katanya.
Jaka Firmansyah menjelaskan bahwa usaha yang dimilikinya sekarang merupakan salah satu jenis usaha mikro. Modal awal usahanya mencapai 60 juta, pendapatan atau omset tertinggi yang dia peroleh perbulan, bisa mencapai 150 hingga 250 juta.
“Biasanya omset yang paling besar yang saya dapatkan itu mencapai 150 sampai 250 juta, pertama kali saya memegang uang yang nilainya sampai ratusan juta. Senangnya luar biasa,” akunya.
Menurut Jaka, hanya semangat dalam bekerja keraslah yang bisa membawa kehidupannya menjadi lebih baik. Baginya, sebanyak apa pun harta yang dimiliki setiap orang, jangan pernah lupa untuk berterima kasih kepada orang tua dan bersyukur kepada yang Mahakuasa. Sebab semua yang dihasilkan itu hanya sebatas titipan sementara.
“Pertama kali mendapatkan untung yang besar, saya langsung menghubungi orang tua saya dan memberikan sebagian keuntungan yang saya peroleh kepada mereka sebagai tanda terimakasih yang kecil dari saya,” tutur Jaka Firmansyah.
Dalam hasil wawancara, Jaka juga berpesan bahwa untuk memulai berbisnis, tidak harus tunggu selesai kuliah. Kapan pun waktu yang ada, lebih baik dimanfaatkan sebaik mungkin bila ada kesempatan. Selain itu, jangan cepat putus asa saat memulai dan menjalankan sebuah usaha. Tetaplah konsisten sambil memperbaiki diri. “Sehingga di waktu yang akan datang, kita tidak gagap dan gugup dalam menanggapi tantangan dunia yang lebih nyata,” ucapnya.
“Kepada teman-teman dan Mahasiswa yang merantau seperti saya, tetaplah berjuang, jangan putus asa, ingat kalian bisa menjadi apapun yang kalian mau jika kalian memiliki tekad. Ingat, doa orang tua selalu menyertai kita, nikmati pahit dan manisnya hidup dan ikuti prosesnya,” tutup Jaka Firmansyah.
Penulis: Marianus Euricho Gutero
Editor: Febriano K