media-wartanusantara.id — Politisi Partai Demokrat yang juga anggota DPR RI dari NTT Benny K Harman terus melontarkan tanggapan kepada netizen yang berbeda pendapat soal cuitan di akun twitternya beberapa waktu lalu.
Cuitan wakil ketua umum partai Demokrat ini memang mengundang banyak reaksi para pengguna media sosial.
Sebab, menyebut Yesus merupakan tokoh yang sangat radikal di zamannya dilontarkan Anggota DPR RI asal Partai Demokrat dapil NTT 1 itu melalui cuitan di akun twiternya @BennyHarmanID ketika mengucapkan selamat atas peringatan Jumat Agung yang jatuh pada Jumat, 2 April 2021.
Menurut BKH, hari Jumat Agung merupakan peringatan mengingat jasa dan perjuangan Yesus Kristus dalam melawan tradisi kesewenang-wenangan penguasa yang membelenggu kebebasan umat.
Ia mengatakan, Yesus merupakan tokoh yang sangat radikal di zamannya. Yesus konsisten dengan sikapnya yang menentang penguasa hingga rela disiksa, didera, hingga dipaku di kayu salib hingga wafat.
“Yesus itu tokoh sangat radikal di
zamannya. Dia melawan tradisi
kesewenang-wenangan penguasa
yang membelenggu kebebasan umat-Nya. Atas konsistensi sikap-Nya, la rela disiksa, didera, dicemeti, dan dipaku di kayu salib hingga wafat. Hari ini kita peringati wafat-Nya itu.#Liberte” tulis BKH di akun twitternya, @BennyHarmanID pada Jumat (02/04/ 2021).
Nampaknya cuitan BKH ini direspons netizen.
Misalkan, pemilik akun Twitter @Rocki menilai BKH keliru, karena Tuhan Yesus tidak pernah melawan pemerintah kala itu.
“Salah om, Tuhan Yesus tidak pernah melawan pemerintah, bahkan mengatakan untuk tunduk kepada pemerintah dan mendoakan serta
menyerukan untuk membayar
pajak…..belajar dululah,” balas Rocky @Rocky03278937.
Nitizen lainya, Felixius Claus @flxclaus mengatakan Yesus bukan tokoh Radikal seperti yang disebut BKH.
“Yesus, Tuhan dan Juru Selamat kita, maaf bukan tokoh radikal. Kata radikal dan ekstrem yg sdg diributkan di Indonesia, kau gandengkan dg nama Tuhan Yesus Juru Selamat. Semoga Tuhan Yesus memberkati mu di setiap
langkah hidupmu,” katanya.
Sementara, mantan politisi partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku sedih. Pasalnya, Ferdinand menilai bahwa kalimat yang dituliskan oleh Benny tidak mencerminkan perjalanan hidup Yesus.
Menurut Ferdinand, Yesus tidak melawan tokoh penguasa, melainkan tokoh agama
untuk meluruskan masyarakat Yahudi yang dinilai sesat.
“Bang BKH, sy sedih baca cuitan
ini. Kalimat ini sama sekali tdk mencerminkan perjalan hidup Yesus. Dlm hidupnya, Yesus tdk sdg melawan penguasa tp melawan tokoh agama dan meluruskan masyarakat Yahudi yg dinilai sdh sesat. Makanya atas itulah dia dihukum bkn krn melawan penguasa,” tulis Ferdinand merittwet postingan Benyy di akun Twitternya @FerdinandHaean3.
Lanjut Ferdinand, Yesus diburu oleh ahli taurat Yahudi karena dianggap melawan taurat dan bertentangan dengan hukum-hukum Yahudi kala itu. Yesus tak punya sejarah melawan penguasa saat itu baik penguasa Yahudi maupun Romawi.
“Jadi sebutan radikal krn melawan penguasa itu salah, tidak ada faktanya,” kata Ferdinand.
Seakan berbalas pantun, BKH melalui akun twitternya pada Senin (05/04/2021) kembali mencuit dengan membagi sebuah cover buku tulisan R. T. France yang berjudul Yesus Sang Radikal.
Cuitan BKH ini memberi caption Baca dan Baca. Jangan dungu. (Red)